Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga emas beberapa hari terakhir menaikkan minat masyarakat untuk berinvestasi emas di Pegadaian. Bisnis emas perusahaan pelat merah ini masih menunjukkan kinerja positif.
Kepala Divisi Bisnis Bullion Pegadaian, Kadek Eva Suputra mengatakan tingginya minat masyarakat terhadap layanan investasi emas karena dianggap sebagai instrumen safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini.
“Penjualan Tabungan Emas Pegadaian menunjukkan kinerja positif. Kami mencatat per 3 September 2025 ini pertumbuhannya sudah mencapai 132,72% secara tahunan (YoY),” terang Kadek kepada Kontan, Selasa (9/9/2025).
Baca Juga: Indonesia Oke Gadai: Bisnis Gadai Emas Tetap Tumbuh di Tengah Ketidakpastian Global
Sementara itu, pola transaksi nasabah cukup beragam. Ia mengungkapkan, kenaikan harga emas ini memengaruhi keputusan dalam bertransaksi, khususnya investasi emas bagi nasabah yang mempertahankan kepemilikan emas sebagai aset protektif.
“Lonjakan harga bukanlah alasan utama untuk melepas aset emas. Justru dengan adanya tren ketidakpastian ekonomi yang berlangsung saat ini, emas tetap relevan sebagai pilihan pelindung aset,” kata Kadek.
Namun, Ia menyebut bagi calon nasabah baru, kenaikan harga emas bisa menjadi pertimbangan karena nilai investasi awal yang lebih tinggi dan lonjakan harga emas ini akan terasa memberatkan.
Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Berpotensi Mengerek Transaksi Gadai
Sebagai informasi, harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik pada Selasa (9/9/2025). Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam hari ini berada di Rp 2.086.000.
Harga emas Antam itu naik Rp 26.000 jika dibandingkan dengan harga pada Senin (8/9/2025) yang berada di level Rp 2.060.000 per gram.
Selanjutnya: Provident Investasi Bersama (PALM) Catat Laba Rp 407,31 Miliar di Semester I-2025
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 9-11 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Ikan Baby Mas-Nila
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News