Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian menilai bisnis bullion di Indonesia memiliki potensi yang besar.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah mengatakan hal itu dapat dilihat dari sumber daya alam, khususnya emas, yang sangat besar di Indonesia.
"Misalnya, pertambangan atau cadangan emas di Indonesia menjadi yang terbesar ke-6 di dunia," katanya kepada Kontan, Kamis (12/12).
Baca Juga: OJK Terbitkan Ketentuan Terkait Bisnis Bullion, Ini Kata Pegadaian
Selain itu, Elvi menerangkan Indonesia juga memiliki pabrik emas dan sumber daya manusia yang cukup mumpuni. Namun, dia bilang potensi bisnis bullion akan menjadi sangat besar jika memiliki infrastruktur yang mendukung ekosistem.
"Potensi bisnis bullion itu tentunya akan berdampak positif bagi Pegadaian, nasabah, maupun ekosistem emas secara keseluruhan," tuturnya.
Untuk memaksimalkan bisnis bullion ke depannya, Elvi mengatakan Pegadaian memiliki dukungan penuh dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang telah memiliki jaringan luas dan merata di seluruh Indonesia, termasuk di dalamnya merupakan jaringan pada ekosistem emas.
"Melalui sinergi antara BRI selaku induk dengan Pegadaian, kami optimistis akan kemampuan Pegadaian dalam melakukan penetrasi ke pasar ekosistem emas," katanya.
Selain itu, Elvi bilang Pegadaian juga aktif melakukan sinergi dengan berbagai asosiasi ekosistem emas untuk memperluas jaringan perusahaan di segala lapisan industri emas.
Baca Juga: Beroperasi Tahun Depan, Begini Syarat untuk Selenggarakan Bullion Bank
Pada saat ini, dia menyebut tabungan emas di Pegadaian sudah mencapai 10 ton. Dia bilang angka itu mengalami peningkatan lebih dari 30%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebelumnya, Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ahmad Nasrullah menilai saat ini ada dua pemain besar yang siap menjalankan usaha bullion, yakni PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Dia bilang keduanya telah memenuhi aturan Rp 14 triliun dari sisi infrastruktur dan permodalan.
"Memang saat ini sudah ada dua pemain besar, Pegadaian dan BSI yang paling siap baik dari sisi infrastruktur dan permodalan. OJK menerapkan Rp 14 triliun, sehingga keduanya yang paling siap, terus terang," katanya dalam webinar Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion, Senin (9/12).
Baca Juga: BSI akan Ajukan Izin Bullion Bank, Begini Potensi Bisnisnya
Secara rinci, Nasrullah menerangkan apabila Pegadaian ingin masuk dalam kegiatan usaha bullion, tentu mereka harus memiliki izin kegiatan usaha bullion terlebih dahulu yang nantinya akan mencakup 4 aktivitas, yakni penyimpanan, perdagangan, pembiayaan, dan penitipan emas. Dia menjelaskan saat ini Pegadaian cuma memiliki bisnis utama di simpanan emas saja.
"Nanti, kalau Pegadaian mengajukan izin bullion, mereka bisa memaksimalkan tak hanya simpanan emas, tetapi juga penyimpanan, perdagangan, dan juga pembiayaan. Sekarang, yang dilakukan pegadaian itu simpanan emas saja. Untuk perdagangan, mereka melakukan melalui Galeri 24," ujar Nasrullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News