Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian masih memandang optimis potensi pertumbuhan bisnis bisnis gadai ke depan. Untuk memaksimalkannya, pencarian sumber dana yang efisien jadi salah satu faktor pendukung yang terus dilakukan.
Salah satunya, kata Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Pegadaian Teguh Wahyono, adalah dengan memperbesar porsi pendanaan dari pasar modal. Dia mengakui, sampai saat ini, mayoritas pendanaan yang didapat perusahaannya masih berasal dari pinjaman perbankan.
Menurut dia, jumlah utang pendanaan yang dimiliki Pegadaian berada di kisaran Rp 25 triliun. "Sementara dari jumlah itu yang didapat dari instrumen surat utang baru berkisar Rp 5 triliun," kata dia belum lama ini. Ini artinya, porsinya masih sekitar 20%.
Padahal, menurut Teguh porsi pendanaan dari surat utang idealnya bisa lebih besar lagi, angkanya berada di kisaran 40% dari total pendanaan yang didapat.
Di sisi lain, sejumlah indikator keuangan di Pegadaian disebutnya mendukung upaya untuk memperbesar porsi pendanaan dari surat utang. Misalnya rasio debt to equity ratio yang masih berada di angka 1,7 kali.
Bukan tanpa alasan bila perseroan ingin menggenjot dana dari penerbitan surat utang. Salah satunya kata dia adalah sebagai salah satu langkah diversifikasi sumber dana sekaligus diversifikasi risiko.
Di sisi lain, tren cost of fund dari penerbitan surat utang pun disebutnya makin menurun. Sehingga dengan menggenjot sumber ini, beban pendanaan Pegadaian secara keseluruhan pun ditargetkan bisa terus melandai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News