kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pekan II November, kredit perbankan turun Rp 1,04 T


Kamis, 18 November 2010 / 10:07 WIB
Pekan II November, kredit perbankan turun Rp 1,04 T
Kondominium baru Intiland


Reporter: Andri Indradie |

JAKARTA. Menjelang akhir tahun, penyaluran kredit perbankan turun. Hal ini tecermin selama pekan kedua November 2010.

Sepanjang periode 8-12 November 2010 Bank Indonesia (BI) mencatat, kredit perbankan turun sebesar Rp 1,04 triliun, sehingga outstanding kredit menjadi Rp 1.664,28 triliun. “Ini disebabkan oleh turunnya kredit valas sebesar Rp 1,19 triliun. Adapun kredit rupiah naik sebesar Rp 150 miliar,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) BI Difi A. Johansyah melalui pesan elektronik yang diterima KONTAN, Rabu (17/11).

Dengan demikian, selama tahun 2010 kredit naik Rp 234,08 triliun atau sebesar 16,37% (year to date). Sedangkan secara year on year (yoy), dari November 2009 ke 2010, kredit naik Rp 299,32 triliun atau sebesar 21,93%.

Menurut catatan bank sentral, kenaikan kredit rupiah pada periode 8 – 12 November 2010 lalu hanya terdapat pada dua kelompok bank. Yakni bank campuran senilai Rp 60 miliar dan bank pembangunan daerah (BPD) Rp 750 miliar. Sedangkan kredit di bank persero dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) turun, masing-masing sebesar Rp 360 miliar dan Rp 300 miliar.

Sementara kredit valas, terjadi penurunan penyaluran kredit di bank persero sebesar Rp 1,92 triliun. Sedangkan kredit valas di bank swasta, KCBA, campuran dan BPD meningkat. Peningkatan terbesar terjadi pada kelompok bank campuran, yakni senilai Rp 550 miliar.

Peningkatan kredit BPD ini sesuai prediksi Asosiasi BPD Seluruh Indonesia (Asbanda). Ketua Asbanda Winny Erwindia mengatakan, menjelang akhir tahun kredit BPD meningkat. "Sejalan dengan pola penyerapan anggaran belanja pemerintah dan daerah di akhir tahun," ucap Winny.

Tak cuma kredit yang turun di akhir tahun, di pekan kedua November lalu, BI mencatat, DPK perbankan turun Rp 480 miliar menjadi Rp 2.157,61 triliun. DPK rupiah susut Rp 4,09 triliun, sedangkan DPK valas naik Rp 3,62 triliun.

Menilik jenis DPK, deposito dan tabungan turun Rp 2,16 triliun dan Rp 1,49 triliun, sedangkan giro naik Rp 3,18 triliun. "Rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) perbankan di November turun dari 77,17% menjadi 77,14%," kata Difi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×