kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

BPJS Ketenagakerjaan Fokus Kerek Pertumbuhan Peserta Pekerja Informal pada 2025


Sabtu, 10 Mei 2025 / 11:00 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Fokus Kerek Pertumbuhan Peserta Pekerja Informal pada 2025
ILUSTRASI. BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek berfokus mengerek pertumbuhan jumlah peserta dari sektor pekerja informal. KONTAN/Baihaki/27/12/2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek berfokus meningkatkan pertumbuhan jumlah peserta dari sektor pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) pada tahun ini. Bukan tanpa sebab, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan dari sektor pekerja informal terbilang masih sedikit hanya 9,22 juta orang, dari total peserta aktif 40,19 juta orang hingga akhir kuartal I-2025.

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah upaya. Salah satu upayanya, yaitu menggandeng komunitas pekerja informal untuk mensosialisasikan dan mengajak para pekerja informal lainnya untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Tentunya, didorong secara growth informalnya. Kini, kami ingin berkolaborasi untuk mensosialisasikan. Misalnya, seperti serikat pekerja ojek online, untuk menjadi perpanjangan tangan kami. Sebab, mereka punya komunitas," katanya saat ditemui di Plaza BPJAMSOSTEK, Jakarta Selatan, Kamis (9/5).

Baca Juga: Tembus Rp15,76 Triliun! Klaim BPJS Ketenagakerjaan Naik 20% pada Kuartal I-2025

Selain itu, Oni menyebut pihaknya juga akan mensosialisasikan pentingnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui media sosial. Dia bilang pihaknya akan mencoba mengangkat kisah pekerja informal yang sudah mendapatkan manfaat perlindungan dari program BPJS Ketenagakerjaan. Dengan demikian, diharapkan bisa menarik partisipasi pekerja informal untuk menjadi peserta.

Oni menyebut potensi meningkatkan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan dari sektor pekerja informal masih begitu besar. Dia mencontohkan pengemudi ojek online yang jadi peserta saat ini baru ada 250 ribu orang, dari total terdata sekitar 2 juta orang.

"Jadi, kami ingin mereka (pengemudi ojek online) juga memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial dari risiko saat bekerja. Risikonya juga makin tinggi. Oleh karena itu, diharapkan sekitar 1,7 juta orang bisa menjadi peserta," tuturnya.

Meskipun demikian, Oni tak memungkiri pihaknya tak bisa dalam sekejap menjadikan pekerja informal sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dia menyebut BPJS Ketenagakerjaan tentu membutuhkan waktu untuk mengajak para pekerja informal bergabung menjadi peserta aktif. 

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Targetkan Peserta Mencapai 54 Juta Orang pada Tahun 2025

Selain itu, Oni juga menyadari BPJS Ketenagakerjaan perlu berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan, untuk mendukung upaya penyerapan peserta aktif dari tenaga informal.

Sebagai informasi, BPJS Ketenagakerjaan mencatat jumlah peserta aktif mencapai 40,19 juta orang hingga akhir kuartal I-2025. Adapun BPJS Ketenagakerjaan menargetkan pekerja aktif bisa mencapai 54 juta orang pada akhir tahun ini. 

Selanjutnya: Wajib Coba 5 Bakso Legendaris Paling Enak di Malang, Ada Bakso Bakar

Menarik Dibaca: Wajib Coba 5 Bakso Legendaris Paling Enak di Malang, Ada Bakso Bakar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×