Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Rencana peluncuran satelit BRISat milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) pada 8 Juni 2016 waktu Kourou, Guyana Prancis sudah mulai masuk tahap final. Kabar terakhir, proses pengisian bahan bakar satelit sudah berjalan sukses. Selain itu, beberapa perlengkapan dan semua indikator peluncuran BRISat sudah masuk preparation building.
SEVP IT Strategy & Satelittle BRI Hexana Tri Sasongko mengatakan, setelah tahap akhir uji performa yang dilakukan di pabrik Space Systems/Loral, LLC (SSL) Palo Alto, California, AS telah dilalui dengan sukses, maka pada 30 Mei 2016 nanti, satelit sudah bisa diintegrasikan dengan roket.
“Nantinya pada 8 Mei 2016, satelit akan dikirim ke lokasi peluncuran yaitu di Kourou, Guyana Prancis menggunakan pesawat kargo Antonov-124,” ujar Hexana, Rabu, (25/5).
Hexana mengatakan, proses pengisian bahan bakar dan proses peluncuran satelit ini nantinya menentukan umur satelit. Sebagai gambaran, dengan asumsi semua proses berjalan dengan baik, maka umur satelit akan mencapai 18,3 tahun. Nantinya, jika satelit yang dikembangkan oleh tim yang berjumlah 53 orang ini sukses diluncurkan akan mempunyai 45 transponder dan menjangkau beberapa wilayah seperti Indonesia, ASEAN, Asia bagian utara dan timur, beberapa daerah Pasifik dan bagian Barat Australia.
Menurut Hexana, BRISat akan mendukung jaringan BRI yang sampai Maret 2016 tercatat sebesar 10,612 jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia. Jaringan ini, mayoritas adalah berupa BRI Unit dan Teras BRI yang masing-masing sebesar 5360 unit dan 2543 unit. Selain itu menurut Hexana BRISat juga akan mendukung e-channel BRI utamanya adalah 22,792 unit ATM dan 213,198 unit EDC.
Hexana mengatakan, BRISat akan memanfaatkan posisi 151,5 BT dengan mengguankan dua frekuensi yaitu C band dan KU band. C band akan digunakan untuk transaksi keuangan dan KU Bank untuk komunikasi non keuangan. Nantinya, tidak semua transponder akan digunakan oleh BRI. Dari 45 transponder 4 transponder akan disewakan ke pemerintah dan 41 transponder akan dipakai BRI sendiri. Sebagai informasi, saat ini untuk kegiatan perbankan BRI menyewa 25 transponder milik Telkom.
Diharapkan selesai peluncuran, pelayanan transaksi keuangan BRI akan semakin lancar karena adanya peningkatan kecepatan dan efisiensi transaksi. Hexana juga menyebut, dengan adanya konsep holding perbankan BUMN nantinya tidak menutup kemungkinan bank pelat merah lain juga akan menggunakan teknologi satelit BRISat ini. “Secara teknologinya memungkinkan, tinggal nanti secara politisnya bagaimana,” ujar Hexana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News