Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa pemain asuransi jiwa optimis premi yang bisa didapat dari produk unitlink masih punya potensi pertumbuhan cukup besar pada tahun ini. Hal ini seiring dengan masih banyaknya masyarakat yang masih belum ter-cover produk asuransi.
Robin Winata, Direktur Capital Life Indonesia, memproyeksi pertumbuhan premi unitlink pada 2019 ini bisa menembus 20%. “Karena unitlink masih diminati oleh masyarakat,” kata Robin kepada kontan.co.id, Kamis (17/1).
Potensi kenaikan premi unitlink ini menurut Robin adalah semakin tingginya pemahaman masyarakat mengenai produk asuransi. Selain itu hal ini juga didorong oleh semakin tumbuhnya tingkat pendapatan masyarakat sehingga budget utuk asuransi akan semakin besar.
Capital Life mencatat realisasi premi dari produk proteksi berbalut investasi ini menembus Rp 4,4 triliun sepanjang tahun 2018 lalu.
Sementara itu Handojo G Kusuma, Direktur Utama AXA Mandiri mengatakan saat ini porsi premi unit link sebesar 90%-95% dari total premi yang didapat perusahaannya. “Produk unit link ini adalah perlindungan term life,” kata Handojo.
Meski punya peluang yang besar, namun kontribusi produk unit link di sejumlah perusahaan masih terbilang minoritas. Aldi Rinaldi Direktur Penjualan dan Pemasaran MNC Life bilang saat ini porsi premi unit link ini dari total premi masih kurang dari 50%. “Saat ini mayoritas kontribusi premi dari produk tradisional,” kata Aldi.
Di sisi lain Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono mencatat perolehan premi unit link di perusahaannya sepanjang tahun lalu masih dibawah 5% dari total pendapatan premi.
Sementara itu data Infovesta Utama mencatat, kinerja unitlink saham menjadi yang paling moncer selama bulan November 2018 dengan kenaikan 3,48% ketimbang pencapaian Oktober. Unitlink campuran juga menunjukkan kenaikan sebesar 2,25% dibandingkan posisi bulan sebelumnya.
Walaupun tak setinggi kedua jenis unitlink lain, return unitlink pendapatan tetap juga ikut naik selama bulan lalu, yakni setinggi 1,79%.
Meski tren positif, jika diakumulasi sejak awal tahun, rata rata imbal semua jenis unitlink masih minus. Unitlink saham menjadi yang paling buruk, masih minus 7,44%.
Sementara imbal jenis campuran tercatat minus 4,01% hingga sebelas bulan pertama tahun ini. Unitlink pendapatan tetap masih lebih baik, karena imbal hasil tercatat minus 0,7% year to date.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News