kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemain fintech lending menadah kucuran dana dari multifinance


Sabtu, 07 September 2019 / 18:20 WIB
Pemain fintech lending menadah kucuran dana dari multifinance


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan pesat industri financial technology (fintech) telah menarik minat pemain multifinance. Beberapa multifinance bahkan telah berinvestasi di perusahaan fintech dengan menjadi lender atau pemberi pinjaman.

Sebanyak enam multifinance telah berinvestasi di PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran). Mereka adalah PT Mandiri Tunas Finance (MTF), PT Ciptadana Multifinance, PT Globalindo Multi Finance, PT Indosurya Inti Finance, PT Andalan Finance dan PT Saison Modern Finance.

Baca Juga: Awas, fintech ilegal masih berkeliaran

Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran Christopher Gultom mengaku bahwa Ciptadana Multifinance dan MTF baru saja masuk sebagai lender Akseleran. Biasanya, di tahap awal pemain multifinance hanya berinvestasi dalam jumlah kecil yaitu sekitar Rp 1 miliar–Rp 2 miliar per bulan.

“Investasi mulai dari nominal kecil itu sudah alami karena ini masih perkenalan. Kemudian bisa naik jadi Rp 2 miliar, Rp 3 miliar dan Rp 4 miliar kalau sudah nyaman,” kata Christopher di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Multifinance mulai berani berinvestasi dalam jumlah besar bahkan di angka Rp 7 miliar hingga Rp 15 miliar. Sampai saat ini lender institusi Akseleran masih berkontribusi 10% dari total pendanaan, sementara sisanya dari ritel.

Harapannya, tahun depan porsi lender institusi meningkat jadi 30% dan 70% ritel.

Baca Juga: Registrasi Muamalat Mobile tak kudu ke ATM, begini caranya

Dibandingkan ritel, cost of fund (beban dana) lender korporat dinilai lebih murah. Meski demikian ia berharap dua lender tersebut bisa berperan dalam meningkatkan inklusi keuangan di tanah air.

Diketahui, Akseleran menargetkan penyaluran pinjaman Rp 1 triliun - Rp 1,1 triliun di 2019.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×