kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pembiayaan ACC cuma tumbuh 3,28%


Kamis, 11 Desember 2014 / 12:20 WIB
Pembiayaan ACC cuma tumbuh 3,28%
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Meski industri multifinance sedang meredup, manajemen Astra Credit Company (ACC) yakin bisa mendongkrak penyaluran pembiayaan sepanjang tahun ini. Sampai akhir 2014, anak usaha Astra Group ini memproyeksikan nilai pembiayaan mencapai Rp 27 triliun. 

Sebagai perbandingan, Astra Credit Company berhasil mengucurkan pembiayaan sekitar Rp 26,14 triliun tahun lalu. Artinya, jika proyeksi tersebut tepat, nilai pembiayaan yang disalurkan ACC tahun ini cuma tumbuh 3,28%. 

Per Oktober 2014, nilai pembiayaan yang sudah disalurkan oleh Astra Credit Company mencapai Rp 22,34 triliun. Dana ini untuk membiayai 177.000 unit kendaraan. Dengan demikian, dalam sisa waktu dua bulan terakhir ini, Astra Credit Company harus menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 5 triliun. 

“Itu bisa tercapai, karena per November total nilainya sudah Rp 25,5 triliun meski belum final," ujar Jodjana Jody, Chief Executive Officer ACC. Biasanya, setiap bulan nilai pembiayaan kendaraan Astra Credit Company lebih dari Rp 2 triliun. 

Porsi pembiayaan Astra Credit Company masih didominasi oleh mobil baru, yakni sekitar 70%. Selain itu, perusahaan juga menyalurkan pembiayaan mobil bekas sebanyak 28% dari total pembiayaan. Sisanya adalah pembiayaan untuk alat berat. 

Tak cuma target pembiayaan, Astra Credit Company optimistis mampu mengemas laba antara Rp 1,25 triliun sampai Rp 1,3 triliun saat tutup tahun nanti. Laba ACC selama 10 bulan pertama 2014 lebih dari Rp 1 triliun. 

Untuk tahun depan, Jodjana mengaku ACC tak memasang target fantastis. Malahan, perusahaan ini memperkirakan pertumbuhan bakal stagnan. Ada beragam faktor penyebabnya, seperti kenaikan suku bunga, likuiditas semakin ketat dan melambatnya penjualan otomotif. 

Dus, industri multifinance bakal suram. "Karena itu, tahun depan kami tetap flat saja. Yang penting bisa menjaga kualitas booking yang bagus," imbuh Jodjana. 

Toh, bukan berarti Astra Credit Company bakal mengerem ekspansi usahanya. Tahun depan, perusahaan ini berencana membuka enam kantor cabang baru. Dus, jumlah kantor cabang yang dimiliki ACC tahun depan akan berjumlah 78 kantor. "Tapi kami belum tahu lokasinya di mana," ujar Jodjana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×