kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.199   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.108   11,47   0,16%
  • KOMPAS100 1.063   0,60   0,06%
  • LQ45 836   0,73   0,09%
  • ISSI 215   0,25   0,12%
  • IDX30 427   0,78   0,18%
  • IDXHIDIV20 516   2,16   0,42%
  • IDX80 121   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 143   0,32   0,23%

Pembiayaan alat berat Mandiri Tunas Finance tumbuh 113,5% di kuartal III-2018


Kamis, 25 Oktober 2018 / 16:30 WIB
Pembiayaan alat berat Mandiri Tunas Finance tumbuh 113,5% di kuartal III-2018
ILUSTRASI. Direksi Mandiri Tunas Finance


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pembiayaan di lini sektor alat berat tampaknya masih akan bertumbuh hingga akhir tahun. Ini sejalan dengan pembangunan infrastruktur yang masih jadi fokus garapan pemerintah hingga akhir tahun.

Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo mengatakan hingga kuartal III-2018, penyaluran pembiayaan alat berat di MTF mencapai Rp 2,20 triliun. Angka ini melesat 113,5% dibandingkan pembiayaan alat berat pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,03 triliun.

“Target pembiayaan alat berat MTF hingga akhir tahun Rp 2,5 triliun, kami optimistis target akan terpenuhi,” katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/10).

Harjanto bilang, bisnis pembiayaan alat berat hingga akhir tahun masih akan bertumbuh melihat adanya peningkatan kebutuhan listrik nasional yang berdampak pada meningkatnya permintaan batubara sebagai salah satu sumber pembangkit listrik.

“Kebutuhan dunia akan hasil tambang dan minyak sawit mentah dari perkebunan kelapa sawit juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan pembiayaan alat berat,” jelasnya.

Meski demikian, Ia pun tak menampik akan adanya risiko-risiko pembiayaan pada sektor alat berat yang akan dihadapi kedepannya.

“Risiko-risiko yang harus dihadapi pada bisnis pembiayaan alat berat diantaranya seperti adanya regulasi negara pemakai komoditas dari Indonesia, kebijakan pemerintah untuk pertambangan, risiko harga jual kembali alat berat. Selain itu risiko pemakaian alat berat yang tidak sesuai tempatnya juga menjadi tantangan, misalkan pemakaian di Jawa tetapi dipindahkan ke Kalimantan,” tuturnya.

Hingga akhir tahun, MTF masih targetkan bakal bisa penuhi target total pembiayaan sebesar Rp 25 triliun. Hingga September tahun ini, total pembiayaan MTF sudah mencapai Rp 20 triliun. Dengan kata lain, perusahaan telah merealisasikan 80% target pendapatan di Kuartal III.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×