kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pembiayaan alat berat masih akan melaju hingga akhir tahun 2018


Rabu, 18 April 2018 / 18:12 WIB
Pembiayaan alat berat masih akan melaju hingga akhir tahun 2018
ILUSTRASI.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan alat berat di awal tahun ini menunjukkan tren yang cukup menggembirakan. Hingga akhir tahun 2018, tren pertumbuhan tersebut diyakini bakal terus belanjut.

Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, ada sejumlah faktor yang bisa mendorong hal tersebut. Di antaranya adalah kenaikan harga komoditas yang diperkirakan masih akan berlangsung di tahun ini.

Beberapa harga komoditas utama di Indonesia seperti minyak kelapa sawit dan batubara dinilai punya peluang untuk terus meningkat. Hal tersebut membuat ekspansi di kedua sektor ini kembali berlanjut dan efeknya mendorong permintaan alat berat.

Sementara industri pertambangan dan perkebunan sendiri diakui sebagai sektor yang punya pangsa pasar yang besar bagi pembiayaan alat berat. Dus, secara keseluruhan potensi pembiayaannya pun bisa terus meningkat.

"Sektor infrastruktur di sejumlah daerah juga ikut mendorong pertumbuhan kebutuhan alat berat di tahun ini," katanya belum lama ini.

Karena itu, ia masih optimistis pembiayaan di segmen ini bisa membukukan pertumbuhan dua digit sepanjang tahun.

Salah satu perusahaan yang meraih kenaikan pembiayaan alat berat adalah PT BFI Finance Indonesia. Hingga bulan Maret 2018, perseroan ini mencatatkan angka pembiayaan sebesar Rp 4,2 triliun. Nilai ini lebih tinggi 31% dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×