kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pembiayaan bank syariah akan merekah


Kamis, 30 November 2017 / 06:41 WIB
Pembiayaan bank syariah akan merekah


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank syariah lebih cerah menghadapi tahun 2018. Terbukti, bank syariah memasang target pembiayaan lebih tinggi dari proyeksi Bank Indonesia (BI) untuk pertumbuhan kredit atau pembiayaan sebesar 10%–12% di tahun depan.

Salah satunya, PT Bank Central Asia (BCA) Syariah yakin pembiayaan di tahun depan akan baik. Khususnya pada sektor perdagangan besar, manufaktur dan komoditas seperti perkebunan yang potensial menerima pembiayaan. Serta, sektor ritel dan konsumer akan membaik di tahun depan.

Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih mengatakan, pihaknya yakin pertumbuhan pembiayaan bisa melebihi proyeksi BI. "Kami memproyeksikan pembiayaan tumbuh di atas 15% hingga 20%," kata John, Selasa (28/11).

Tidak ada sektor yang dihindari untuk memberikan pembiayaan. Yang jelas, BCA Syariah akan memberikan pembiayaan kepada nasabah yang berkualitas baik untuk menghindari risiko pembiayaan bermasalah.

Untuk mendukung pembiayaan, BCA Syariah menargetkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh tidak jauh berbeda dengan pembiayaan di sekitar 15%–20%. Hal tersebut agar seimbang antara pertumbuhan DPK dengan pertumbuhan pembiayaan.

Berdasarkan laporan keuangan, BCA Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,98 triliun per Oktober 2017 atau tumbuh 23,44% secara tahunan.

Senada, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menargetkan pembiayaan tumbuh 18% di 2018. Pembiayaan terbesar berasal dari sektor produktif. "Dengan kontribusi peningkatan pembiayaan produktif 24% dan konsumtif 14%," kata Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati.

Ada sejumlah sektor yang akan berkontribusi besar terhadap pembiayaan di tahun depan. Misal, sektor konstruksi, jasa sosial masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan, serta perdagangan.

Sedangkan, sektor pembiayaan yang masih akan dihindari adalah pertambangan karena masih fluktuatif.

Dhias menambahkan, dari sisi kualitas pembiayaan atau non performing financing (NPF), BNI Syariah akan terus melihat proyeksi ekonomi tahun 2018 yang kemungkinan masih belum prospektif. BNI Syariah akan menjaga rasio NPF di bawah 3,25% di tahun depan. Dari posisi 3,29% di September 2017.

Menurut laporan keuangan, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp 22,66 triliun per Oktober 2017.

Asal tahu saja, perbankan syariah masih mencatat pertumbuhan pembiayaan satu digit di tahun ini. Tercatat, total pembiayaan senilai Rp 186,77 triliun per September 2017 atau hanya tumbuh 8,22% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×