Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah) optimistis pertumbuhan pembiayaan di 2018 akan tumbuh positif. Sektor perdagangan besar dan manufaktur diperkirakan akan menjadi sektor potensial.
Menurut Direktur Utama BCA Syariah, John Kosasih, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit di angka 10% hingga 12%, BCA Syariah yakin bisa melebihi proyeksi dari BI tersebut.
“Kami memproyeksikan pembiayaan ada di atas angka tersebut (proyeksi BI) di kisaran 15% hingga 20%,” ujar John usai acara pertemuan tahunan BI, Selasa (28/11).
John menjelaskan lebih lanjut, pun sektor yang berpotensi di 2018 tidak akan jauh berbeda dengan 2017. Seperti misalnya di perdagangan besar, industri manufaktur dan komoditas seperti perkebunan.
“Sektor retail dan konsumer juga sepertinya baik. Tapi kita akan melihat kembali kebutuhannya seperti apa,” tambah John.
Menurut John, Secara umum sepertinya 2018 kondisinya akan lebih baik dari 2017. Untuk sektor pembiayaan BCA Syariah sendiri tidak ada spesifik yang dihindari.
“Yang jelas kita harus melakukan pengkajian terhadap kondisi nasabah itu sendiri kalau memang nasabah punya potensi baik, BCA Syariah masih akan memberikan pembiayaan. Kita lebih melihat kepada kualitas nasabahnya. BCA Syariah sendiri tetap terbuka untuk sektor apa pun termasuk pertambangan,” ujar John.
BCA Syariah pun memproyeksikan dana pihak ketiga (DPK) tidak jauh berbeda dengan pembiayaan di sekitar 15% hingga 20%. Hal tersebut agar seimbang antara pertumbuhan DPK dengan pertumbuhan pembiayaan.
Berdasarkan laporan keuangan, per Oktober 2017 BCA Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,98 triliun, tumbuh 23,44% year on year bila dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 3,23 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News