kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan Baru yang Meningkat Topang Kinerja Multifinance


Kamis, 02 November 2023 / 06:35 WIB
Pembiayaan Baru yang Meningkat Topang Kinerja Multifinance
ILUSTRASI. Sejumlah emiten perusahaan pembiayaan alias multifinance mencatatkan pertumbuhan kinerja hingga kuartal III tahun 2023.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah emiten perusahaan pembiayaan alias multifinance mencatatkan pertumbuhan kinerja hingga kuartal III tahun 2023. Hal itu tercermin dari pertumbuhan laba bersih di masing-masing perusahaan.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) misalnya, membukukan kenaikan laba bersih 17% year on year (yoy) menjadi Rp 1,34 triliun hingga September 2023, dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar Rp 1,14 triliun.

Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani Mandrofa mengatakan, pertumbuhan laba tersebut ditopang meningkatnya total pendapatan sebesar 11% yoy menjadi Rp 6,9 triliun, dibandingkan September 2022 yang senilai Rp 6,18 triliun.

“Kami mencatat return on asset (RoA) 8,4% dan Return on Equity (RoE) 17,7%,” ujarnya di Jakarta, Rabu (1/11).

Baca Juga: Adira Finance Bakal Lanjutkan Program Subsidi Kendaraan Listrik di 2024

Jika mengacu laporan keuangan Adira Finance, total pendapatan tersebut ditopang pembiayaan konsumen yang meningkat 11,31% yoy menjadi Rp 4,49 triliun, dibandingkan September 2022 yang senilai Rp 4,03 triliun.

Gani mengatakan, terkait pendanaan Adira Finance terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induk, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.

“Di bulan Juli lalu kita melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahap I dan mendapatkan dana Rp 2 triliun. Dan di awal bulan November ini kita akan mendapatkan tambahan Rp 1,55 triliun untuk mendanai pertumbuhan aset,” tandasnya.

Gani mengungkapkan, hingga sembilang bulan tahun 2023 pihaknya membukukan pembiayaan baru yang tumbuh 39% yoy menjadi sebesar Rp 30,4 triliun. Menurutnya, semua segmen pembiayaan mengalami kenaikan.

“Seluruh segmen pembiayaan mengalami kenaikan terutama sepeda motor sebesar 45%, diikuti mobil dan non otomotif (multiguna, durables, dan lainya) masing-masing sebesar 35% yoy,” ungkapnya.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) juga mencetak kenaikan laba bersih 15% menjadi Rp 141 miliar di kuartal III-2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 123 miliar.

Pertumbuhan laba WOM Finance ditopang pembiayaan yang tumbuh 32% yoy menjadi Rp 4,3 triliun, dibandingkan Rp 3,3 triliun di September 2022.

Mengacu pada laporan keuangan WOM Finance, naiknya laba tersebut ditopang naiknya total pendapatan perusahaan sebesar 16,36% yoy menjadi Rp 1,45 triliun, dibandingkan September 2023 yang senilai Rp 1,25 triliun.

Adapun tumbuhnya total pendapatan tersebut didorong oleh meningkatnya pembiayaan konsumen, modal usaha, dan sewa pembiayaan sebesar 20,42% yoy menjadi Rp 1,25 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,04 triliun.

Baca Juga: WOM Finance Ubah Target Pembiayaan Motor Listrik Tahun 2023 Jadi Rp 1,6 Miliar

Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi mengatakan kontribusi terbesar pertumbuhan pembiayaan pada kuartal III-2023 berasal dari segmen pembiayaan multiguna Motorku dan Mobilku yang mencapai Rp 3,1 triliun. Lalu, pembiayaan motor baru dan logam mulia yang berkontribusi Rp 1,2 triliun.

PT CIMB Niaga Auto Finance Tbk (CNAF) juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 9,69% yoy menjadi Rp 316,57 miliar di kuartal III-2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 288,6 miliar.

Menilik laporan keuangan CNAF, meningkatnya laba perusahaan seiring dengan total pendapatan yang meningkat sebesar 23,98% yoy menjadi Rp 1,13 triliun di September 2023, dibandingkan September 2022 Rp 913,92 miliar.

Adapun meningkatnya pendapatan tersebut, ditopang meningkatnya pembiayaan konsumen sebesar 17,4% yoy menjadi Rp 859,72 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 732,28 miliar.

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman menyatakan pembiayaan baru CNAF didominasi pembiayaan mobil bekas dan fasilitas dana, di mana kedua segmen tersebut berkontribusi sebesar Rp 4,56 triliun atau 75% dari total pembiayaan.

“Potensi pembiayaan mobil bekas akan terus meningkat karena beberapa factor diantaranya harga kendaraan yang lebih murah serta ketersediaan unit yang melimpah. Begitupun dengan pembiayaan fasilitas dana yang akan terus meningkat disebabkan oleh permintaan yang cukup tinggi,” katanya kepada KONTAN.

Baca Juga: FIF Bukukan Laba Bersih hingga Kuartal-III 2023 Mencapai Rp 3 Triliun

Namun, ada multifinance yang mencatat penurunan laba. PT BFI Finance Tbk atau BFI Finance mencatatkan penurunan laba 10,19% yoy menjadi Rp 1,17 triliun hingga kuartal III-2023, dibandngkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,3 triliun.

Padahal, total pendapatan emiten dengan kode saham BFIN tersebut naik 23,91% yoy menjadi Rp 4,76 triliun di September 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,84 triliun.

Adapun kenaikan pendapatan tersebut ditopang oleh naiknya piutang pembiayaan sebesar 24,07% yoy menjadi Rp 4,47 triliun, dibandingkan September 2022 yang sebesar Rp 3,6 triliun.

Namun jika ditelaah, turunnya laba BFIN karena kenaikan jumlah beban perusahaan sebesar 49,16% yoy menjadi Rp 3,31 triliun, dibandingkan September 2022 yang senilai Rp 2,22 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×