kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Kinerja Industri Melambat, CIMB Niaga Auto Finance Bukukan Pertumbuhan Pembiayaan


Selasa, 06 Mei 2025 / 17:26 WIB
Kinerja Industri Melambat, CIMB Niaga Auto Finance Bukukan Pertumbuhan Pembiayaan
ILUSTRASI. President Director PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman di Jakarta, Rabu (12/6/2024).


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan pertumbuhan pembiayaan dalam tiga tahun terakhir, di tengah tekanan yang membayangi industri multifinance.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengungkapkan bahwa piutang pembiayaan perusahaan pada 2022 tercatat sebesar Rp 5,34 triliun, naik menjadi Rp 6,33 triliun pada 2023, dan mencapai Rp 8,41 triliun pada 2024. Hingga kuartal I-2025, piutang tercatat sebesar Rp 11,58 triliun atau tumbuh 38% secara tahunan.

Penyaluran pembiayaan baru juga menunjukkan tren positif. Setelah sempat turun ke Rp 1,80 triliun pada kuartal I-2023, naik menjadi Rp 2,44 triliun pada periode yang sama di 2024, dan kembali meningkat ke Rp 2,97 triliun pada kuartal I-2025.

Di sisi lain rasio non-performing financing (NPF) perusahaan tercatat di angka 1,28% per kuartal I-2025.

Baca Juga: Hasil RUPST, CIMB Niaga Auto Finance Bagikan Dividen Rp 232,17 Miliar

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencerminkan kondisi industri yang melambat. Pada 2022, pembiayaan tumbuh 13,48% secara year on year (YoY), kemudian turun menjadi 13,23% pada 2023. Sepanjang 2024, laju pertumbuhan kembali melemah menjadi 6,92%, dan hingga Februari 2025 hanya tumbuh 5,94%.

Kualitas aset industri juga ikut tertekan. Rasio NPF gross meningkat dari 2,32% pada 2022, menjadi 2,44% di 2023, lalu naik ke 2,70% per Desember 2024, dan mencapai 2,87% pada Februari 2025.

Ristiawan menilai, ketidakpastian makroekonomi, penurunan daya beli, dan dampak perang dagang telah memengaruhi kemampuan bayar nasabah, yang pada akhirnya berdampak ke perusahaan pembiayaan.

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Produktif CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 6,7% Hingga Februari

“CNAF menyikapi kondisi ini untuk lebih berhati-hati dalam menjalakan bisnis dan menjadikan kondisi ini sebagai kesempatan untuk berinovasi dan fleksibel dalam menghadapi gejolak market yang tidak pasti,” ujar Ristiawan kepada Kontan, Senin (5/5).

Untuk menjaga kinerja di tengah tantangan pasar, CNAF mengandalkan sinergi dengan induk usaha, PT Bank CIMB Niaga Tbk, terutama dalam pengembangan produk, efisiensi proses, dan penguatan segmentasi pasar.

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Salurkan Pembiayaan Kendaraan Bekas Rp 1,48 Triliun

Selanjutnya: Krom Bank Catat Peningkatan Jumlah Deposito Nasabah Sebesar 41,6% pada Maret 2025

Menarik Dibaca: AFPI Dorong Edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×