Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. Proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3I) serta infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah dan pihak swasta membuat multifinance semangat untuk menyalurkan pembiayaan kendaraan niaga. Bahkan pertumbuhan pembiayaan kendaraan niaga di beberapa multifinance membawa kontribusi positif bagi kinerja usaha.
PT Internusa Tribuana Citra Multi Finance (ITC Finance) misalnya, sengaja mengatur core bisnis kendaraan niaga dengan porsi 80%. Sedangkan pembiayaan kendaraan passenger (penumpang) hanya 20%.
Felix Audian, Direktur ITC Finance menjelaskan, pasar kendaraan niaga masih terbuka lebar. Apalagi saat ini, multifinance papan atas menurutnya belum banyak yang nyemplung di bisnis pembiayaan kendaraan niaga.
"Ini jadi peluang bisnis bagi multifinance kelas menengah. Karena persaingannya belum terlalu seketat pembiayaan kendaraan penumpang," ujar Felix pada Rabu (30/1).
Felix menyebut beberapa keuntungan dari pembiayaan kendaraan niaga. Pertama, margin yang didapat lebih besar dari sisi bunga sekitar 18%-20% efektif. Kedua, angka kredit macet atau non performing loan (NPL) dianggap lebih kecil karena kendaraan digunakan untuk sektor produktif. Terakhir, pesaingnya yang belum seketat kendaraan penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News