Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bisnis pembiayaan sepeda motor bekas tampaknya tidak mau kalah dengan kredit di motor baru. Lihat saja, pelaku perusahaan pembiayaan yang menyasar kredit motor seken tersenyum lebar lantaran mampu menyalurkan pembiayaan yang lebih besar dari periode sebelumnya. Ke depan, mereka optimistis, pembiayaan motor bekas bakal semakin ramai.
Salah satu multifinance yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah Bess Finance, yang memang pemain utama di bisnis ini. Multifinance milik Barly Group ini berhasil membiayai kredit motor bekas sebanyak 20.700 unit di dua bulan pertama tahun ini atau setara kredit senilai Rp 105 miliar. Angka ini tumbuh 165,82% dibandingkan Januari-Februari 2010 yang hanya Rp 39,5 miliar.
Rinciannya, Januari 2011 menyalurkan Rp 51 miliar ke 10.150 unit motor bekas. Kemudian, Februari meningkat menjadi Rp 54 miliar atau setara 10.550 kendaraan. "Tahun ini pembiayaan naik pesat, karena kita memang lebih fokus di bisnis ini," kata Anta Winarta, Presiden Direktur Bess Finance, kemarin.
Asal tahu saja, Bess Finance memiliki dua lini bisnis di sektor mobil dan motor bekas. Tahun lalu, Bess membiayai sekitar Rp 425 miliar, 80% di antaranya untuk motor bekas, dan sisanya mobil bekas. Mulai tahun ini, porsi kredit mobil bekas akan dikurangi, sehingga pembiayaan motor bekas bisa mencapai 90%.
Alasannya, pasar motor bekas lebih besar daripada mobil. Hal ini karena, setiap tahun ada jutaan motor baru yang dipasarkan. Motor-motor baru itu pasti akan masuk ke pasar motor bekas. "Tahun 2010 ada sekitar 7,3 juta motor baru yang akan memperbanyak pasar motor bekas tahun ini," tambah Anta.
Pelan tapi pasti, pembiayaan motor bekas di PT Bussan Auto Finance (BAF) juga meningkat. Januari-Februari 2011 ia berhasil menggelontorkan Rp 24,9 miliar, tumbuh 11,56% dibandingkan pencapaian dua bulan pertama 2010. "Tahun ini kami sudah membiayai 2.100 unit, tahun lalu hanya 1.804 kendaraan," jelas Josef Ikafian, Corporate Planning Manager BAF.
Semakin bertumbuh
Dengan potensi pasar yang besar, pelaku multifinance di sektor motor bekas optimistis, pembiayaan bakal meningkat. Terbukti, BAF berani mematok target pembiayaan tinggi, mencapai Rp 12 triliun. Itu senilai kredit 1 juta motor baru dan bekas, khusus merek Yamaha.
Bess Finance pun tak ragu mengembangkan pasar untuk menguasai pembiayaan motor bekas. Sekarang Bess baru memiliki sekitar 90 kantor cabang. "Tahun ini akan diperbanyak hingga 175 tempat," terang Anta.
PT Mandala Multifinance, pemain lama di bisnis pembiayaan motor bekas tak mau ketinggalan. Tahun ini, Mandala menargetkan pembiayaan Rp 5,5 triliun, tumbuh 52,78% dari 2010. Dari jumlah itu, akan mengalir ke motor bekas sebanyak 40%.
Tahun lalu, pembiayaan motor bekas sekitar Rp 1,5 triliun, tapi tahun ini akan jauh lebih besar karena seringnya pergantian model. "Ini menjadikan motor baru lebih cepat jadi motor bekas," kata Mahrus, Sekretaris Perusahaan Mandala Finance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News