kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembiayaan multifinance diramal tumbuh 3,5% di akhir 2019, ini penyebabnya


Rabu, 13 November 2019 / 19:49 WIB
Pembiayaan multifinance diramal tumbuh 3,5% di akhir 2019, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Pertumbuhan pembiayaan multifinance melambat menjelang akhir tahun 2019. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

“Kembali lagi, dulu dana tunai tetap aman bisa jalan tanpa adanya SLIK. Kalau sekarang sudah ada SLIK, ketika multifinance mengecek ada nasabah pernah kredit macet di tempat lain jadi takut,” ungkap Suwandi.

Ambil contoh saja, BCA Finance hanya menawarkan pembiayaan dana tunai kepada nasabah tetap yang memiliki jejak rekam kredit yang baik. Dengan demikian tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) perusahaan bisa terjaga.

Baca Juga: Kepemilikan asing dibatasi 85%, empat multifinance siap divestasi saham

PT BCA Finance telah memasarkan produk fasilitas dana atau dikenal dengan pembiayaan dana tunai sejak tahun lalu. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan, tahun ini perusahaan menargetkan pembiayaan dana tunai sebesar Rp 400 miliar.

Untuk tahun depan, perusahaan memasang target konservatif. Nantinya pembiayaan yang dibidik sebesar Rp 32,5 triliun atau sama dengan target di tahun ini. Menimbang kondisi pasar kendaraan masih belum pulih signifikan di tahun depan.

Baca Juga: Emiten Multifinance Siap Melunasi Utang Obligasi Jatuh Tempo

Bahkan, ia memperkirakan kondisi tersebut mempengaruhi penurunan pendapatan dan laba di tahun-tahun berikutnya.

Untuk tahun depan penurunan tersebut belum terasa karena ditopang oleh aset yang telah dibukukan beberapa tahun sebelumnya. “Kondisi ini agak berat. Jadi kami masih memikirkan strategi bisnis ke depan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×