Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto
“Kembali lagi, dulu dana tunai tetap aman bisa jalan tanpa adanya SLIK. Kalau sekarang sudah ada SLIK, ketika multifinance mengecek ada nasabah pernah kredit macet di tempat lain jadi takut,” ungkap Suwandi.
Ambil contoh saja, BCA Finance hanya menawarkan pembiayaan dana tunai kepada nasabah tetap yang memiliki jejak rekam kredit yang baik. Dengan demikian tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) perusahaan bisa terjaga.
Baca Juga: Kepemilikan asing dibatasi 85%, empat multifinance siap divestasi saham
PT BCA Finance telah memasarkan produk fasilitas dana atau dikenal dengan pembiayaan dana tunai sejak tahun lalu. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan, tahun ini perusahaan menargetkan pembiayaan dana tunai sebesar Rp 400 miliar.
Untuk tahun depan, perusahaan memasang target konservatif. Nantinya pembiayaan yang dibidik sebesar Rp 32,5 triliun atau sama dengan target di tahun ini. Menimbang kondisi pasar kendaraan masih belum pulih signifikan di tahun depan.
Baca Juga: Emiten Multifinance Siap Melunasi Utang Obligasi Jatuh Tempo
Bahkan, ia memperkirakan kondisi tersebut mempengaruhi penurunan pendapatan dan laba di tahun-tahun berikutnya.
Untuk tahun depan penurunan tersebut belum terasa karena ditopang oleh aset yang telah dibukukan beberapa tahun sebelumnya. “Kondisi ini agak berat. Jadi kami masih memikirkan strategi bisnis ke depan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News