kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan multifinance ke sektor UKM turun 4,8% di Juli 2019


Kamis, 29 Agustus 2019 / 17:48 WIB
Pembiayaan multifinance ke sektor UKM turun 4,8% di Juli 2019


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pembiayaan atau multifinance mengalami penurunan dalam pembiayaan sektor UKM di bulan Juli 2019 secara year on year(yoy).

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juli 2019 pembiayaan pada sektor UKM sebesar Rp 71,11 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 74,70 triliun. Artinya secara year on year mengalami penurunan sebesar 4,8%.

Baca Juga: Pinjaman bilateral masuk komponen RIM, perbankan makin leluasa salurkan kredit

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W. Budiawan menyatakan penurunan ini disebabkan oleh berapa hal. Pada Juli 2019 terdapat 109 perusahaan pembiayaan untuk UKM atau menurun sebanyak enam perusahaan pembiayaan (PP).

"Penurunan penyaluran pembiayaan UKM secara umum diakibatkan oleh sejumlah pemain yang mengalami penurunan dalam penyaluran pembiayaan terhadap sektor UKM,"kata Bambang kepada Kontan.co.id, Kamis (29/8).

"Penurunan pembiayaan UKM tersebut dikontribusi oleh penurunan pembiayaan di beberapa perusahaan pembiayaan yang selama ini menjadi kontributor pembiayaan UKM dan adanya 6 perusahaan pembiayaan yang sudah di cabut izin usahanya," lanjut Bambang.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, penurunan ini terjadi karena tren daya beli masyarakat yang sedang menurun beberapa bulan terakhir ini.

"Hal yang wajar apabila terjadi penurunan, karena daya beli masyarakat sedang menurun sedangkan para pengusaha tidak ingin menambah modal kerjanya karena mereka anggap sudah cukup," kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Kamis (29/8).

"Apabila daya beli sedang bagus mungkin para pengusaha ingin menambah modal kerjanya. Itu yang menjadi sebab saat ini, apalagi penjualan roda dua dan empat juga sedang menurun," lanjut dia.

Baca Juga: Bank DKI gelar akad kredit program rumah DP Rp 0

Baik Suwandi maupun Bambang tidak berkomentar mengenai alasan pencabutan izin perusahaan pembiayaan tersebut.

Penurunan pembiayaan kepada UKM juga dirasakan oleh PT Indosurya Inti Finance atau dikenal dengan Indosurya Finance.

Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung mengatakan bahwa pendanaan perusahaan terhadap UKM sebesar Rp 929 miliar sedangkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,08 triliun.




TERBARU

[X]
×