Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. Pembiayaan multifinance di ujung tahun makin melambat. Kondisi ini terekam oleh Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (Seki) Bank Indonesia (BI).
Dari bulan sebelumnya ke Oktober, pembiayaan yang disalurkan hanya tumbuh 0,3%. Rinciannya Rp 297,2 triliun menjadi Rp 298,54 triliun. Ini merupakan pertumbuhan terendah yang pernah dialami.
Pada periode bulanan sebelumnya, Agustus ke September, pembiayaan tersebut masih tumbuh hingga 1% dari Rp 294,02 triliun menjadi Rp 297,2 triliun.
Perlambatan nilai pembiayaan di Oktober terjadi karena nilai pembiayaan leasing mundur 0,9% menjadi Rp 106,9 triliun. Sedangkan untuk nilai pembiayaan konsumen pada periode yang sama hanya naik sebesar 1,08% menjadi Rp 187,48 triliun.
I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) mengatakan, industri multifinance saat ini tengah memasuki fase percobaan (challenging) pada akhir tahun ini.
"Kondisi ini masih akan terjadi sampai awal tahun mendatang. Karena perusahaan pembiayaan tengah menghadapi penyesuaian akibat regulasi uang muka (DP) minum berimbas pada perlambatan bisnis pembiayaan," jelasnya.
Hal inilah yang membuat, Adira Finance melakukan penyesuaian target bisnis pembiayaan. Tahun 2012 ini , perusahaan hanya menargetkan pembiayaan sebesar RP 29 triliun dari target awal tahun Rp 31 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News