kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pembiayaan Multifinance Syariah turun


Jumat, 21 Agustus 2015 / 08:31 WIB
Pembiayaan Multifinance Syariah turun


Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Lesunya bisnis penyaluran pembiayaan berimbas pada perusahaan pembiayaan syariah. Berdasarkan data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Juni 2015, jumlah total pembiayaan syariah yang disalurkan merosot 22%.

Nilai penyaluran pembiayaan syariah hanya sebesar Rp 17,06 triliun. Sebagai perbandingan, di semester pertama tahun lalu, pembiayaan multifinance syariah  mencapai Rp 20,89 triliun.

Penurunan pembiayaan terutama terjadi pada pembiayaan berjenis mudharabah. Hingga Juni 2015, pembiayaan mudharabah secara total menurun 21,02% menjadi Rp 14,99 triliun dari periode sama tahun sebelumnya, Rp 18,99 triliun. Sedangkan pembiayaan ijarah justru meningkat tipis 8,88% menjadi Rp 2,07 triliun dari Rp 1,9 triliun.

Tapi, pertumbuhan pembiayaan ijarah tidak mampu mengangkat total pembiayaan syariah. Ini karena, porsi pembiayaan ijarah memang lebih mini ketimbang pembiayaan mudharabah.

Meski turun secara year on year, perusahaan pembiayaan syariah yakin masih bisa menggenjot pembiayaan di sisa tahun ini. Apalagi, penyaluran pembiayaan paruh pertama tahun ini telah mencapai 75% dari total penyaluran pembiayaan sepanjang tahun lalu sebesar Rp 22,55 triliun.

Sama dengan 2014

Efrinal Sinaga, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengakui, perlambatan ekonomi turut menyeret pembiayaan syariah. Namun ia optimistis, kinerja pembiayaan syariah di tahun ini masih dapat menyamai tahun lalu, yakni bisa menggapai total pembiayaan Rp 22,55 triliun.

Efrinal bilang, kondisi bisnis saat ini memang kurang menggembirakan karena penurunan daya beli. Karena itu, ia tidak berharap muluk-muluk pembiayaan konvensional maupun syariah bisa tumbuh pada tahun ini. "Bisa sama dengan tahun lalu saja sudah bagus," ujar dia, kemarin.

Kendati begitu, Efrinal optimistis, pembiayaan multifinance syariah masih bisa digeber di paruh kedua ini karena atmosfer bisnis lebih baik ketimbang semester satu lalu.  Setidaknya ada dua faktor pendukungnya.

Pertama, pertumbuhan ekonomi semester II ini bakal lebih baik dibanding semester I-2015. Kedua, OJK telah memberikan stimulus berupa relaksasi uang muka pembiayaan syariah.

Uang muka pembiayaan syariah bisa sebesar 10% dari sebelumnya 30%. "Kinerja pembiayaan syariah masih memungkinkan menyamai tahun lalu. Tapi kalau untuk melampaui tahun lalu, rasanya berat," kata Efrinal.

Ishak Herdiman, Presiden Direktur PT Citifin Multi Finance Syariah menuturkan, perlambatan tidak hanya dialami pembiayaan syariah melainkan oleh industri pembiayaan secara keseluruhan. Citifin sendiri menempuh berbagai strategi pembiayaan tetap tumbuh. Misal, fokus pada bisnis inti.

Dengan demikian, meski di dera perlambatan, bisnis Citifin tetap membukukan kinerja positif. "Kami juga memperkuat team work dan kompetensi sumber daya manusia, sehingga berpeluang mencetuskan ide guna mendukung bisnis," ujar Ishak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×