kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

Pembiayaan Syariah Melambat, BSI dan BCA Syariah Tetap Catat Pertumbuhan Dua Digit


Kamis, 30 Oktober 2025 / 17:58 WIB
Pembiayaan Syariah Melambat, BSI dan BCA Syariah Tetap Catat Pertumbuhan Dua Digit
ILUSTRASI. Tak hanya pertumbuhan kredit yang masih tumbuh terbatas, penyaluran pembiayaan syariah pun tercatat tumbuh melambat pada bulan September 2025.. KONTAN/BAihaki


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya pertumbuhan kredit yang masih tumbuh terbatas, penyaluran pembiayaan syariah pun tercatat tumbuh melambat pada bulan September 2025.

Merujuk catatan Bank Indonesia (BI), pembiayaan syariah hanya tumbuh 7,55% secara tahunan (YoY) pada bulan September 2025. Sementara penyaluran kredit industri tumbuh 7,70% YoY.

Pasalnya, bulan-bulan sebelumnya pembiayaan syariah selalu tumbuh lebih tinggi ketimbang pertumbuhan kredit industri. Per Juni 2025 misalnya, pembiayaan syariah tumbuh lebih tinggi yakni 8,37% YoY.

Pengamat ekonomi syariah sekaligus Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat menyebut bahwa salah satu kelesuan pembiayaan syariah ini disebabkan oleh penempatan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun ke bank Himbara.

Baca Juga: Laba Bank CIMB Niaga (BNGA) Tumbuh 2,92% pada Kuartal III-2025

Dengan adanya tambahan likuiditas ini, bank Himbara punya kelonggaran lebih dalam menyalurkan kredit. Sehingga, ada potensi take over nasabah bank swasta ke bank Himbara.

"Sebabnya ada case juga nasabah bank syariah swasta yang di-take over sama Himbara," kata Sutan kepada Kontan, Kamis (30/10/2025).

Menurut Sutan, kelesuan pembiayaan syariah diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun 2026, meskipun ada peluang pemulihan.

Apalagi mengingat BI telah merevisi target pertumbuhan pembiayaan syariah dari 11%–13% menjadi hanya 8%–11% untuk tahun 2025, dan tren ini kemungkinan berlanjut ke 2026 jika tidak ada intervensi signifikan.

Kata Sutan, hal ini sangat tergantung kondisi perekonomian nasional. Kalau ekonomi mulai bergerak kembali, ada peluang bank syariah bisa tumbuh lebih besar. Hal ini karena nature bank syariah itu mengikuti sektor riil. Jika sektor riil tumbuh, bank syariah ikut tumbuh.

"Cuma yang perlu diperhatikan juga kinerja BSN (Bank Syariah Nasional) tahun depan. Kalau memang bisa progresif mungkin bisa jadi pembeda bagi keuangan syariah," pungkas Sutan.

Namun, sejumlah bank-bank syariah menekankan bahwa pertumbuhan pembiayaan mereka masih berada di atas rata-rata industri.

Baca Juga: Bank Danamon Bukukan Laba Bersih Rp2,8 Trilliun per September 2025

Bank Syariah Indonesia (BSI) misalnya, mencatat total pembiayaan hingga September 2025 mencapai Rp 300,85 triliun atau tumbuh 12,65% secara tahunan (YoY).

“Posisi ini dibandingkan industri lebih baik dan secara posisi hal ini menunjukkan proses intermediasi yang juga berjalan dengan baik,” ujar Direktur Manajemen Risiko BSI Grandhis Helmi Harumansyah dalam paparan kinerja BSI kuartal III 2025, Rabu (29/10/2025).

Jika dirinci, mayoritas pembiayaan segmen Ritel UMKM dan Konsumer termasuk emas sebesar Rp 217,86 triliun dengan komposisi sebesar 72,42%, disusul segmen Wholesale sebesar Rp 82,89 triliun atau mengomposisi 27,58%.

Selain itu, Bank Mega Syariah juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada kinerja pembiayaannya. Per 30 September 2025, total pembiayaan yang disalurkan Bank Mega Syariah mencapai Rp 9,21 triliun, tumbuh sekitar 26,9% YoY.

Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Hanie Dewita menyampaikan bahwa kinerja ini menunjukkan bahwa penyaluran pembiayaan di Bank Mega Syariah tetap kuat meskipun secara industri terjadi perlambatan.

"Pertumbuhan pembiayaan Bank Mega Syariah jauh melampaui pertumbuhan pembiayaan industri perbankan nasional maupun pembiayaan syariah," kata Hanie.

Baca Juga: Terapkan ESG, Bank Raya Ajak Nasabah Tanam Bakau Lewat Transaksi di Aplikasi Raya

Hingga akhir tahun 2025, Bank Mega Syariah menargetkan kinerja pembiayaan dapat tumbuh positif di tengah kondisi industri perbankan syariah yang semakin ketat.

Selain itu, BCA Syariah juga mencatatkan pertumbuhan pembiayaan hingga dua digit. Direktur BCA Syariah Pranata membeberkan penyaluran pembiayaan tumbuh 17% YoY dengan nilai mencapai Rp 12,2 triliun per September 2025.

"Alhamdulillah, di tahun 2025 BCA Syariah masih mencatat pertumbuhan positif di semua segmen pembiayaan," kata Pranata.

Jika dilihat dari segmennya, pembiayaan konsumer tumbuh paling tinggi sebesar 47,5% YoY dengan nilai mencapai Rp 1,9 triliun. Pembiayaan emas iB di BCA Syariah tumbuh 161,7% YoY mencapai Rp 349,7 miliar.

Pranata optimistis BCA Syariah bisa meraih pertumbuhan pembiayaan di kisaran 13%–15% hingga akhir tahun 2025.

Soal ini, Direktur Utama bjb Syariah Arief Setyahadi mengatakan bahwa salah satu sentimen yang turut berpengaruh pada pelemahan pembiayaan syariah secara umum pada September 2025 ini adalah penurunan tingkat suku bunga acuan. Hal ini menyebabkan bank-bank syariah menjadi lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan.

Baca Juga: BRI Telah Salurkan Pembiayaan Rp 104,4 Miliar untuk Pembangunan Dapur MBG

Adapun segmen yang mengalami perlambatan relatif lebih terasa pada pembiayaan konsumtif dan UMKM, seiring dengan penyesuaian perilaku konsumsi masyarakat dan mempertimbangkan tingkat risiko kredit pada periode sebelumnya.

"Secara umum dari perspektif kami, perlambatan pembiayaan di industri keuangan syariah secara keseluruhan diperkirakan dipengaruhi oleh sikap kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan pembiayaan pada semester kedua tahun ini," kata Arief.

Namun, Arief bilang Bank bjb Syariah tetap optimistis pembiayaan akan terus tumbuh positif hingga akhir tahun 2025.

Dicatat per September 2025, pembiayaan Bank bjb Syariah tumbuh sebesar 9,8% YoY atau mencapai Rp 10,3 triliun. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri, baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah secara nasional.

Selanjutnya: Peluang Karir BCA 2025: Fresh Graduate & Profesional Wajib Tahu!

Menarik Dibaca: 9 Tips Menjadi Lebih Percaya Diri yang Efektif, Coba yuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×