Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance mencatatkan penurunan pembiayaan di kuartal pertama 2019. PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatatkan pembiayaan hingga Maret tahun ini senilai Rp 1,68 triliun. Dimana sebesar 24,3% dari portofolio atau Rp 409 Miliar merupakan pembiayaan sepeda motor baik baru maupun bekas.
Presiden Direktur MUF Stanley Setia Atmadja menyatakan nilai ini turun 12,95% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan pencapaian Maret 2018 senilai Rp 1,93 triliun.
"Penurunan terjadi karena secara industri kendaraan roda empat mengalami penurunan pada kuartal pertama 2019. Dari sisi kualitas pembiayaan, NPF bulan Maret 2019 adalah 0,95%, membaik cukup signifikan jika dibandingkan dengan Maret 2018 sebesar 1,37%," ujar Stanley kepada Kontan.co.id pada Senin (8/4).
Anak perusahaan PT Mandiri (Persero) Tbk ini menargetkan dapat memberikan pembiayaan sebesar Rp 8,13 triliun dan menjaga NPF di level 0,8%. Artinya target pembiayaan di 2019 tumbuh 9,45% dari realisasi tahun lalu yaitu Rp 7,4 triliun.
MUF membidik dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,77 triliun untuk pembiayaan mobil dengan NPF 0,6% sepanjang 2019. Sedangkan untuk pembiayaan sepeda motor senilai Rp 2,36 triliun dengan NPF 1,29% tahun ini.
Guna mencapai target ini, MUF membidik nasabah payroll dari induk perusahaan yakni Bank Mandiri. Meningkatkan sumber daya manusia dan pelayanan. Juga memberikan pre approved untuk seluruh nasabah Bank Mandiri.
PT BCA Finance juga mencatatkan penurunan pembiayaan di Kuartal pertama 2019. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyatakan pembiayaan turun 6,2% yoy menjadi Rp 8,08 triliun dengan NPF 1,83%.
" krn persaingan yang sangat ketat. Selain itu turunnya pasaran mobil baru. Juga dampak dari kondisi makro yang melemah. Target pembiayaan tahun ini Rp 32,5 triliun, sama dengan target tahun lalu" ujar Roni kepada Kontan.co.id pada Senin (8/4).
Direktur Utama PT BNI Multifinance Hasan Gazali Pulungan juga menyatakan penurunan pembiayaan. Hingga Maret 2019, pembiayaan baru sebesar Rp 263,4 miliar. Nilai ini turun 18,07% yoy dari pencapaian Maret 2018 senilai Rp 321,5 miliar.
"Hal ini terjadi karena ada shifting yang dilakukan, semula ada joint financing dengan multifinance lainnya yang Booking sekitar Rp 30 miliar. Sejak Januari 2019 tidak ada penyaluran joint financing.Jika penyaluran joint financing dikeluarkan, maka penyaluran 2019 lebih baik dibandingkan Maret 2018," ujar Hasan kepada Kontan.co.id.
Hasan menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan tumbuh 150% yoy menjadi Rp 2,5 triliun sepanjang 2019. Sedangkan target pada Juni tahun ini senilai Rp 1,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News