Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
BNI memandang kualitas aset akan terus membaik ke depan. Itu tercermin dari NPL dan Loan at Risk per Juni terus membaik dibandingkan akhir tahun 2020. NPL tercatat di level 3,9% atau turun dari 4,3% pada Desember tahun lalu. Perseroan menyakini ekonomi akan mengalami perbaikan pada tahun 2022. Saat itu tiba, BNI sudah memiliki pencadangan yang cukup.
Adapun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengalami penurunan CAR dari 19,1% pada Juni 2020 menjadi 17,8% per Juni 2021 seiring peningkatan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dari 107,9% menjadi 120,7%.
Baca Juga: POJK soal produk bank akan percepat transformasi digital perbankan
Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, coverage ratio secara bertahap akan terus diperkuat untuk mengantisipasi risiko kredit dampak pandemi ke sekitar 125% hingga akhir tahun ini. Sedangkan CAR diproyeksi sekitar 17,5%-18% karena akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis kredit yang ditargetkan tumbuh 7%.
Kualitas aset BTN semakin membaik dimana NPL gross per Juni 2021 sudah turun ke 4,1% dari 4,7% pada periode yang sama tahun lalu. Perbaikan tersebut terjadi di semua segmen kredit.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyebutkan CAR bank-bank beraset besar terlihat cukup bervariasi. Bank yang mengalami penurunan CAR adalah bank BUMN, sementara bank swasta masih meningkat.
Menurutnya, penurunan CAR itu terkait dengan program restrukturisasi kredit dan peningkatan pencadangan terutama untuk bank pelat merah yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah dalam melaksanakan program stimulus pemerintah melalui lembaga keuangan.
Dia memandang prospek CAR ke depan masih akan terlihat bervariasi karena adanya kondisi PPKM dan pemulihan ekonomi masih membutuhkan waktu. Sehingga posisi CAR bank saat ini masih akan cukup aman dalam mendanai penyaluran kredit dalam skala tertentu.
"Bila program vaksinasi berjalan baik dan diikuti dengan pelonggaran kegiatan maka pemulihan ekonomi dan kinerja bank juga akan cepat mengikuti ke depan," pungkas Trioksa.
Selanjutnya: Begini strategi dana pensiun untuk penuhi likuiditas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News