kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.799   5,00   0,03%
  • IDX 6.268   13,68   0,22%
  • KOMPAS100 894   2,33   0,26%
  • LQ45 705   -2,31   -0,33%
  • ISSI 194   1,19   0,62%
  • IDX30 371   -1,92   -0,52%
  • IDXHIDIV20 448   -2,97   -0,66%
  • IDX80 101   0,12   0,12%
  • IDXV30 106   0,39   0,37%
  • IDXQ30 122   -1,33   -1,08%

Pendapatan CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 13,3% pada 2024, Capai Rp 1,88 Triliun


Senin, 10 Maret 2025 / 15:15 WIB
Pendapatan CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 13,3% pada 2024, Capai Rp 1,88 Triliun
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Bintaro, Tangerang Selatan. total pendapatan perusahaan meningkat sebesar 13,3% secara year on year (YoY) menjadi Rp 1,88 triliun pada tahun 2024. Pada tahun 2023, pendapatan tercatat senilai Rp 1,66 triliun. KONTAN/Baihaki/2/7/2024


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance Tbk (CNAF) mencatat peningkatan pendapatan di sepanjang tahun 2024. 

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, total pendapatan perusahaan meningkat sebesar 13,3% secara year on year (YoY) menjadi Rp 1,88 triliun pada tahun 2024. Pada tahun 2023, pendapatan tercatat senilai Rp 1,66 triliun.

Baca Juga: CNAF: Jumlah Penarikan Kendaraan Masih Tergolong Rendah pada 2024

Selain pertumbuhan pendapatan, CNAF juga mencatatkan kenaikan laba sebelum pajak sebesar 12% secara YoY menjadi senilai Rp 583 miliar pada 2024.

"Laba sebelum pajak pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 520 miliar," kata Ristiawan kepada Kontan, Jumat (7/3).

Dari sisi pembiayaan, CNAF berhasil mencatatkan total pembiayaan baru sebesar Rp 9,96 triliun pada tahun 2024, meningkat 11,4% jika dibandingkan Rp 8,94 triliun pada tahun 2023. 

Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Kendaraan Listrik CNAF Capai Rp 79,22 Miliar pada Januari 2025

Memasuki tahun 2025, Ristiawan menyatakan tetap berhati-hati dalam menetapkan target pertumbuhan pendapatan, mengingat kondisi ekonomi makro di Indonesia serta dinamika geopolitik global yang dapat memengaruhi industri pembiayaan. 

"Targetnya single digit dikisaran 5%-7% untuk sepanjang tahun ini," tuturnya.

Selanjutnya: Penjualan Mobil Bekas Meningkat Jelang Lebaran, Jenis Ini Banyak Diburu Pembeli

Menarik Dibaca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2025 Kota Surabaya dan Sekitarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×