Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami kontraksi pada kuartal pertama 2021. Secara konsolidasi, bank pelat merah ini hanya membukukan fee based income sebesar Rp 7,61 triliun atau turun 1,6% secara year on year (yoy).
Sigit Prastowo Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan, penurunan fee based income tersebut disebabkan belum diterimanya pendapatan dividen dari anak usaha tahun 2021 ini dan penurunan pendapatan dari keuntungan transaksi forex. "Kami belum membukukan pendapatan dividen tahun 2021 ini dari anak usaha sekitar Rp 700 miliar. Itu baru akan masuk pada kuartal kedua," kata Sigit dalam paparan kinerja kuartal pertama 2021, Selasa (28/4).
Sementara dari transaksi forex dan derivatif, Bank Mandiri hanya membukukan pendapatan sebesar Rp 363 miliar atau turun tajam hingga 74,1% dari Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama 2020. Sigit bilang, Bank Mandiri meraup pendapatan dari transaksi ini cukup tinggi karena volatilitas nilai tukar yang cukup tinggi. Sedangkan pada kuartal pertama tahun ini pergerakannya cukup stabil.
Namun, penurunan keuntungan dari transaksi forex dan derivatif tersebut bisa dikompensasi dengan kenaikan fee based income dari treasury bond yang meningkat 68% dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1,69 triliun.
Baca Juga: NIM Bank Mandiri naik ke 5,1% meski bunga kredit turun, kok bisa?
Ke depan, Bank Mandiri melihat pergerakan fee based income akan tumbuh positif terutama yang bersumber dari transaksi e-channel, khususnya dari digital banking Livin. "Fee based income dari Livin terus mengalami peningkatan dan di kuartal pertama sudah meningkat 42% yoy. Secara bertahap, fee based income Livin ini sudah menggantikan fee based income dari ATM. Livin ini akan jadi andalan untuk menopang fee based income Bank Mandiri ke depan," kata Sigit.
Fee based income yang diperoleh Bank Mandiri yang berkaitan dengan biaya kredit dan perdagangan mencapai Rp 9,15 miliar di kuartal pertama 2021 atau naik 0,8% secara yoy. Sementara yang berkaitan dengan DPK, cash management, dan remitansi turun 4,5% menjadi Rp 906 miliar. Fee based income dari kartu kredit juga menurun sebesar 17,7% yoy menjadi Rp 281 miliar.
Fee based income dari mutual dan bancassurance meningkat 43,6% menjadi Rp 236 miliar dan total fee based income dan e-channel naik 3,6% menjadi 629 miliar. Kontribusi fee based income dari anak usaha meningkat 17,6% YoY menjadi Rp 1,7 triliun.
Baca Juga: Kuartal I-2021, Bank Mandiri catatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,1%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News