kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

NIM Bank Mandiri naik ke 5,1% meski bunga kredit turun, kok bisa?


Rabu, 28 April 2021 / 10:01 WIB
NIM Bank Mandiri naik ke 5,1% meski bunga kredit turun, kok bisa?
ILUSTRASI. NIM konsolidasi Bank Mandiri naik dari 4,47% pada Desember 2020 ke 5,1% per Maret 2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih mencatat penurunan laba bersih pada kuartal pertama 2021 jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu ketika dampak pandemi Covid-19 belum besar. Namun, kinerja bank pelat merah ini tumbuh sangat signifikan dari posisi tiga bulan terakhir tahun 2020.

Keuntungan yang dikantongi Bank Mandiri sepanjang Januari-Maret mencapai Rp 5,9 triliun. Terjadi penurunan 25,2% secara tahunan atau year on year (yoy) tetapi melonjak 91,5% dibandingkan laba bersih Oktober-Desember 2020.

Kinerja Bank Mandiri yang positif secara kuartalan tersebut sejalan dengan kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM). Walaupun bunga kredit yang tercermin dari suku bunga dasar kredit (SBDK) telah diturunkan bank ini sekitar 25-250 basis poin sepanjang kuartal pertama seiring penurunan suku bunga acuan, tetapi NIM konsolidasi Bank Mandiri naik dari 4,47% pada Desember 2020 ke 5,1%  per Maret 2021.

Sigit Prastowo Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan, NIM meningkat setelah Bank Mandiri menurunkan biaya dana atau cost of fund dari 2,53% pada Desember ke 1,8%. "Sampai akhir tahun, cost of fund akan dijaga di level 1,8% atau di bawahnya. Kondisi likuiditas yang longgar saat ini dapat mendorong itu," ujar Sigit, Selasa (27/4).

Baca Juga: Kuartal I-2021, Bank Mandiri catatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,1%

Sementara NIM ditargetkan sekitar 4,8%-5,1% sampai akhir tahun. Hal positif lainnya, pendapatan bunga bersih Bank Mandiri meningkat 12,6% yoy seiring dengan pertumbuhan kredit sebesar  9,1% yoy.  Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh merger bank syariah Himbara menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

Adapun penurunan laba bersih Bank Mandiri secara tahunan tidak lepas dari biaya provisi yang meningkat 55,4% dari Rp 3,5 triliun pada kuartal pertama 2020 menjadi Rp 5,4 triliun pada kuartal pertama 2021. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi melihat, pertumbuhan kredit adalah tanda positif mulai berdenyutnya sisi permintaan dunia usaha yang perlu terus dijaga dan bahkan diperkuat agar ekonomi Indonesia segera pulih. Bank Mandiri optimis penyaluran kredit akan semakin membaik tahun ini seiring dengan program vaksinasi, naiknya harga komoditas, dan harapan akan dampak dari stimulus yang diberikan pemerintah. Kredit segmen wholesale ditargetkan bisa tumbuh 4%-5% tahun ini.

Baca Juga: Aset Bank Mandiri melesat ke Rp 1.584,1 triliun ditopang merger BSI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×