Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai tahun depan ada risiko yang harus diwaspadai industri. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2A OJK, Ahmad Nasrullah menyatakan ada potensi ledakan pengaduan pada penjualan produk secara virtual.
“Saya melihat karena masa pandemi ini kita buka penjualannya secara non face to face. Jadi bukan tidak mungkin kalau tidak proper saat penjualan maka akan ada ledakan pengaduan. Tolong dikomunikasikan dengan teman-teman anggota (asosiasi) untuk lebih proper,” paparnya.
Baca Juga: BNI Life mencatat pertumbuhan unitlink 2,7% pada September
CEO PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia Edy Tuhirman juga optimis terhadap industri asuransi jiwa tahun depan. Ia melihat saat ini perekonomian mulai menggeliat positif. Oleh sebab itu, Generali Indonesia percaya bisnis di 2021 akan lebih baik.
Perusahaan yang dia pimpin masih mampu membukukan laba bersih senilai Rp 136,68 miliar pada September 2020. Nilai itu tumbuh 19% yoy dari posisi yang sama tahun lalu sebanyak Rp 115,24 miliar.
Hingga kuartal ketiga 2020, Generali mencatatkan premi Rp 1,75 triliun atau turun 4% yoy dari posisi September 2019 sebanyak Rp 1,83 triliun Kendati demikian, premi lanjutan masih mampu tumbuh 4% yoy menjadi Rp 1,07 triliun.
Selanjutnya: Ini permintaan nasabah jiwasraya kepada OJK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News