kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan premi asuransi umum & reasuransi naik 3,7% jadi Rp 66 triliun per Agustus


Minggu, 27 September 2020 / 18:20 WIB
Pendapatan premi asuransi umum & reasuransi naik 3,7% jadi Rp 66 triliun per Agustus
ILUSTRASI. OJK mencatat, pendapatan premi asuransi umum dan reasuransi mencapai Rp 66,7 triliun hingga Agustus 2020.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi masih menekan industri asuransi dan reasuransi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pendapatan premi asuransi umum dan reasuransi mencapai Rp 66,7 triliun hingga Agustus 2020.

Nilai ini masih tumbuh 3,73% secara year on year dibandingkan Agustus 2019 senilai Rp 64,3 triliun. Pengawas Eksekutif OJK Rianto mengatakan, pada akhir tahun lalu pendapatan premi asuransi umum dan reasuransi mencapai Rp 102,1 triliun.

“Aset asuransi umum pada Agustus 2020 senilai Rp 170,6 triliun naik walaupun sedikit dibandingkan 2019 senilai Rp 163,8 triliun. Begitu juga dengan aset Reasuransi Rp 28,8 triliun hingga Agustus 2020, per 2019 senilai Rp 26,8 triliun,” ujar Rianto pada minggu lalu.

Regulator mencatat, penetrasi asuransi hingga Agustus 2020 masih terbilang rendah di level 2,9%. Bila dirinci, penetrasi asuransi umum 0,4%, asuransi jiwa 1,1%, asuransi sosial 1,31%, dan asuransi wajib 0.07%. “Kami melihatnya dengan masih rendahnya penetrasi asuransi ini, ada potensi pengembangan bisnis asuransi di Indonesia ke depan," tambah Rianto.

Baca Juga: Asuransi Bintang (ASBI) mencatat pertumbuhan pendapatan premi 13,8% hingga Agustus

PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) masih mampu mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi. Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo menyatakan, pendapatan premi mencapai Rp 300,3 miliar. Nilai ini tumbuh 13,8% yoy dibandingkan Agsutus 2019 senilai Rp 264,1 miliar. Kinerja ASBI ditopang oleh pendapatan properti dan rangka kapal.

“Hingga akhir tahun lini bisnis marine cargo masih bisa dioptimalkan, karena pengangkutan masih berjalan terutama untuk antar pulau untuk bahan sembako. Semoga dengan program bantuan langsung tunai dari negara, konsumsi domestik bisa terus bergerak,” ujar Widodo kepada Kontan.co.id pada Jumat (25/9).

Widodo mengatakan bisnis asuransi hingga akhir tahun masih menantang. Dia melihat hingga Juli 2020, okupasi hotel di Bali masih pada angka 2,5%. Sedangkan data Gaikindo mencatat produksi kendaraan baru sekitar 24.000, padahal tahun lalu di angka 126.000.

“Kalau terus seperti ini, bisa ada pembatalan pertanggungan dari hotel-hotel yang target market-nya turis mancanegara. Oleh sebab itu penting sekali dalam cashflow dan liability management yang kuat,” tambah Widodo.

Baca Juga: Tak sehat, OJK cabut izin usaha 39 perusahaan asuransi dan reasuransi

Wakil Ketua Bidang Statistik dan Penelitian AAUI Trinita Situmeang menyatakan, pendapatan premi asuransi umum bisa turun 15% hingga 25% dibandingkan 2019 lalu. Sebelumnya, pada akhir 2019, asosiasi memproyeksi bisnis asuransi umum sepanjang 2020 bisa tumbuh 17%.

“Proyeksi pertumbuhan kami lakukan studi di asosiasi dan pertimbangkan angka-angka yang ada, kami proyeksi hingga akhir tahun pendapatan premi turun 15% hingga 25%. Namun dalam keadaan terburuk bisa turun 30% dibandingkan 2019. Karena akan terjadi penurunan signifikan di lini yang menjadi penopang asuransi umum,” ujar Trinita.

Sepanjang 2019 lalu, asuransi umum mampu meraup pendapatan premi senilai Rp 79,71 triliun. Nilai itu tumbuh 14,1% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 69,85 triliun. 

Baca Juga: Miliaran rupiah klaim asuransi jiwa terkait Covid-19 telah dibayarkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×