Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu platform pembayaran digital, LinkAja terus memperkuat posisinya di ekosistem BUMN. Langkah untuk menumbuhkan pendapatan LinkAja.
Sepanjang 2023, Direktur Utama LinkAja Yogi Rizkian Bahar mengatakan, LinkAja mencatatkan pertumbuhan pendapatan lebih dari 30%. Hanya saja, ia tak menyebutkan secara pasti nilai dari pendapatan LinkAja.
Tak hanya itu, ia juga bilang LinkAja telah melakukan penghematan biaya operasional sebesar 50%, selama dua tahun berturut-turut semenjak tahun 2021 hingga 2023, dan mencatatkan EBITDA positif selama dua kuartal terakhir pada tahun 2023.
“Performa solid ini semakin memantapkan langkah LinkAja pada tahun 2024,” ujar Yogi dalam keterangan resminya (7/2).
Terbaru, LinkAja semakin memperkuat peran strategisnya di BUMN dengan meluncurkan program penukaran poin loyalitas (loyalty point exchange) khusus karyawan BUMN. Peluncuran program ini dinilai sebagai bukti adanya transformasi digital di lingkup BUMN.
Baca Juga: DANA Optimistis Transaksi QRIS Bisa Lebih Tinggi Tahun Ini
Memang, sejak diluncurkan pada 2019 lalu, Kementerian BUMN mengharapkan kehadiran LinkAja dapat menjadi aplikasi keuangan digital yang memberikan akses layanan keuangan sekaligus mendorong peningkatan inklusi keuangan dalam Program Gerakan Nasional Non Tunai, serta akselerasi sinergi dalam ruang lingkup BUMN.
Adapun, program penukaran poin loyalitas ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antar BUMN melalui pengembangan aplikasi. LinkAja akan menghubungkan program poin loyalitas milik Perusahaan-Perusahaan BUMN melalui AKHLAK Poin.
“Dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya dari setiap entitas BUMN, program penukaran poin loyalitas diharapkan menjadi pioner program loyalitas dan memaksimalkan potensi sinergi positif melalui optimalisasi dan efisiensi operasional, untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada seluruh pemangku kepentingan,” ujar Yogi.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menambahkan program ini merupakan sinyal baik bahwa LinkAja tidak lagi dalam posisi bakar uang dengan memberikan promosi-promosi yang hanya menciptakan traffic tapi tidak menghasilkan revenue.
“Ini saya rasa juga modal supaya nanti ke depan dengan bisnis model baru, fokus pada ekosistem dan program loyalty, diharapkan LinkAja juga mampu menciptakan revenue base, revenue stream yang mampu meningkatkan arus kas positifnya,” ujar pria yang akrab disapa Tiko.
Baca Juga: Kinerja Dompet Digital Moncer pada 2023, Ini Kata Pengamat
Untuk memperkuat fokus Business to Business to Consumer (B2B2C), inisiatif ini merupakan kelanjutan dari aplikasi LinkAja skin khusus BUMN, yang digunakan sebagai saluran media komunikasi terpadu bagi karyawan BUMN serta penyaluran dana insentif ke lebih dari 200 ribu karyawan.
Kerjasama penyaluran dana insentif diwujudkan LinkAja bersama PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Lubricants, PT Pertamina Patra Niaga, PT Jasamarga Tollroad Operator, PT TASPEN (Persero), PT PELNI (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rajawali Indonesia Persero (ID Food) dan Perum Perhutani.
“Ke depannya kita akan berusaha menjadikan ekosistem digital ini menjadi lebih baik, mengintegrasikan satu sama lain, hingga berstandar global,” tandas Tiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News