Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai akhir Januari 2023, portofolio Surat Berharga yang dimiliki Bank Mandiri sebesar Rp 283,65 triliun, relatif lebih rendah jika dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan surat berharga Bank Mandiri kalah dibandingkan dengan pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai Rp 1.202,2 triliun atau meningkat 14,48%.
"Dapat kami sampaikan, Bank Mandiri secara aktif melakukan penempatan likuiditas pada instrumen SBN sebagai salah satu alternatif instrumen aset produktif," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha kepada kontan.co.id, Kamis (2/3).
Penempatan dana pada Surat Berharga Negara (SBN) merupakan bagian dari strategi manajemen likuiditas (liquidy management) dan optimalisasi asset liability management bank dengan menyesuaikan tren serta kondisi perekonomian.
Baca Juga: Dukung Industri Sport, Bank Mandiri Beri Kemudahan Bertransaksi di Sirkuit Mandalika
Rudi mengungkapkan, sejalan dengan tren ekonomi yang membaik dan diikuti dengan pertumbuhan kredit yang positif, porsi penempatan dana pada surat berharga dapat terus berubah menyesuaikan dengan perubahan tren yang terjadi antara lain ekses likuiditas yang tersedia, demand dari client baik institutional maupun individual, risk appetite perbankan serta pertumbuhan kredit perbankan.
Penempatan likuiditas pada instrumen SBN juga dilakukan dalam rangka mendapatkan imbal hasil yang optimal dengan tingkat risiko yang terukur.
Adapun, penempatan dana pada instrumen surat berharga Bank Mandiri akan terus dioptimalkan dengan mengedepankan pengelolaan portfolio yang komprehensif dan memperhatikan prinsip-prinsip risiko yang prudent.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News