Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat efek PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan total penerbitan surat utang korporasi hingga akhir tahun 2024 akan mencapai sekitar Rp 130 triliun.
Fixed Income Analyst Pefindo, Ahmad Nasrudin mengatakan, bahwa nilai ini mencakup realisasi penerbitan pada Januari hingga Agustus 2024, ditambah dengan mandat penerbitan yang diterima Pefindo.
“Hingga Agustus 2024, Pefindo telah menerima mandat untuk penerbitan surat utang sebesar Rp 42,29 triliun dari 37 perusahaan,” kata Ahmad Nasrudin kepada Kontan, Jumat (27/9).
Baca Juga: Pefindo: Multifinance Akan Manfaatkan Penurunan Bi Rate untuk Refinancing Surat Utang
Nasrudin menjelaskan, jika digabungkan realisasi penerbitan pada Januari hingga Agustus serta mandat yang telah diterima, total penerbitan hingga akhir tahun diproyeksikan bisa mencapai sekitar Rp 130 triliun.
Meskipun nilai ini terbilang besar, Nasrudin bilang bahwa jumlah tersebut sebenarnya lebih rendah dari perkiraan awal Pefindo. Di awal tahun, pihaknya memprediksi penerbitan surat utang akan lebih tinggi.
“Angka tersebut lebih rendah dari yang kami perkirakan sebelumnya, mengingat suku bunga yang tetap tinggi lebih lama dan kebijakan kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia pada April 2024,” tambahnya.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa perkiraannya bisa berubah karena beberapa mandat penerbitan mungkin tidak terealisasi pada tahun ini, yang berpotensi menurunkan total penerbitan. Di sisi lain, total tersebut juga bisa meningkat jika Pefindo menerima mandat baru, atau jika perusahaan menerbitkan surat utang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Baca Juga: Pefindo Proyeksi Yield SUN Tenor 10 Tahun Dikisaran 6,6% di Akhir Tahun 2024
Dengan adanya pemangkasan suku bunga acuan BI Rate memungkinkan untuk bisa mendorong perubahan strategi pendanaan dari perusahaan multifinance. Dengan suku bunga yang lebih rendah, perusahaan-perusahaan ini bisa memutuskan untuk menerbitkan surat utang guna kebutuhan refinancing pada akhir tahun.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate pada sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News