kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Penggunaan chip kartu ATM/ Debit molor jadi 2021


Kamis, 31 Desember 2015 / 20:06 WIB
Penggunaan chip kartu ATM/ Debit molor jadi 2021


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melakukan penyesuaian jadwal implementasi standar nasional teknologi chip dan PIN online 6 digit pada transaksi kartu ATM/Debit. Sejalan dengan penggunaan chip, bank sentral Indonesia juga melakukan peningkatan batas maksimum tarik tunai dan transfer untuk kartu ATM/Debit yang menggunakan chip.

Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat menjelaskan, jika pada ketentuan sebelumnya penyelenggara kartu ATM/Debit wajib memenuhi ketentuan teknologi chip dan PIN online 6 digit pada transaksi kartu ATM/Debit paling lambat tanggal 31 Desember 2015, maka jadwal pemenuhan aturan tersebut diperpanjang menjadi paling lambat 31 Desember 2021.

Sementara itu, untuk pemenuhan ketentuan PIN online 6 digit pada kartu ATM/Debit menggunakan teknologi magnetic stripe diperpanjang menjadi paling lambat 30 Juni 2017.

BI pun memberikan pelonggaran tambahan berupa menaikkan batas atas maksimum transaksi transfer antar bank menggunakan kartu ATM bagi kartu ATM/ Debit yang telah menggunakan teknologi chip menjadi Rp 50 juta per rekening dalam satu hari.

Selain itu, BI pun menaikkan batas maksimum tarik tunai menggunakan Kartu ATM melalui terminal ATM menjadi Rp 15 juta tiap rekening dalam satu hari, bagi kartu ATM/ Debit yang telah memiliki teknologi chip. “Ketentuan ini berlaku terhitung sejak 30 Desember 2015,” kata Arbonas melalui siaran tertulis, Kamis (31/12).

Lebih lanjut Arbonas menambahkan, kartu ATM/Debit yang diterbitkan oleh penerbit di Indonesia beserta terminal dan sarana pemrosesnya, wajib menggunakan standar nasional teknologi chip yang disepakati oleh industri dan ditetapkan Bank Indonesia paling lambat 31 Desember 2021.

Selain itu, penerbit tetap dapat menggunakan teknologi magnetic stripe untuk rekening simpanan dengan saldo maksimum Rp 5 juta berdasarkan perjanjian tertulis antara penerbit dan nasabah.

Sementara itu, untuk transaksi kartu ATM/Debit internasional, termasuk yang menggunakan teknologi magnetic stripe, tetap dapat diproses di Indonesia baik pada penggunaan di terminal ATM maupun EDC (Electronic Data Capture).

“Perpanjangan jadwal implementasi standar nasional kartu ATM/Debit tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa penggunaan teknologi chip merupakan salah satu strategi kebijakan Bank Indonesia untuk meningkatkan keamanan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK), implementasi standar nasional teknologi chip untuk kartu ATM/Debit diperlukan untuk meningkatkan efisiensi pada transaksi kartu ATM/Debit, dan harmonisasi waktu implementasi teknologi chip dan PIN online 6 digit pada kartu ATM/Debit dengan kebijakan Sistem Pembayaran ke depan,” jelas Arbonas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×