kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Peningkatan Kinerja Industri Pergadaian Bukan Semata-mata Dipicu Pelemahan Daya Beli


Minggu, 19 Oktober 2025 / 20:23 WIB
Peningkatan Kinerja Industri Pergadaian Bukan Semata-mata Dipicu Pelemahan Daya Beli
ILUSTRASI. Layanan gadai swasta, PT Budi Gadai Indonesia di Sumatera Utara.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pergadaian menilai kinerja penyaluran pinjaman industri yang meningkat bukan semata-mata dipicu pelemahan daya beli masyarakat. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman mengatakan sebenarnya bisnis pergadaian berlandaskan pinjaman beragunan. Agusman menyebut dalam kondisi apapun, jika masyarakat memiliki aset dengan nilai ekonomis, tentu dapat menggunakan layanan gadai yang disediakan guna memenuhi kebutuhan likuiditas mereka.

"Oleh karena itu, tak semata-mata terkait dengan kondisi ekonomi tertentu. Industri pergadaian betul-betul mengawal likuiditas orang yang membutuhkan. Jadi, dalam keadaan perekonomian apapun, bisnis gadai sangat favorit sebetulnya karena bisa menyediakan likuiditas berbasiskan barang," ungkapnya saat konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Senin (13/10/2025).

Sementara itu, perusahaan pergadaian swasta PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) menilai peningkatan transaksi gadai tidak semata-mata karena daya beli masyarakat melemah. Namun, Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring berpendapat hal itu karena masyarakat makin sadar bahwa gadai adalah solusi keuangan yang praktis dan terpercaya. 

Baca Juga: OJK: Peluang Pergadaian Swasta Ikuti Jejak Gadai Mas Nusantara Terbuka Lebar

"Sekarang, banyak yang menggunakan layanan gadai bukan hanya untuk kebutuhan mendesak, tetapi juga untuk mendukung usaha atau kebutuhan produktif lainnya," ujarnya kepada Kontan, Jumat (17/10/2025).

Jadi, Budiarto mengatakan pertumbuhan kinerja industri pergadaian lebih menunjukkan pergeseran perilaku masyarakat yang makin terbuka terhadap akses pembiayaan alternatif, seperti pergadaian.

Budiarto menjelaskan penyaluran pinjaman gadai di PT Budi Gadai Indonesia telah mencapai sebesar Rp 199 miliar per September 2025. Nilainya tumbuh 31%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Dia juga bilang seluruh penyaluran pinjaman masih berasal dari produk gadai, sehingga porsinya mencapai 100% dari total pinjaman perusahaan.

Senada dengan Budi Gadai Indonesia, PT Gadai ValueMax Indonesia menilai pertumbuhan kinerja pinjaman industri pergadaian tidak semata-mata mencerminkan pelemahan daya beli masyarakat. Sebaliknya, Direktur Utama Gadai ValueMax Indonesia Brian Wiraatmadja berpendapat hal itu menunjukkan bahwa pergadaian telah menjadi solusi keuangan yang inklusif dan cepat diakses. Khususnya, bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pekerja sektor informal yang membutuhkan modal kerja atau pembiayaan jangka pendek.

Baca Juga: Budi Gadai Indonesia Buka Peluang Lakukan Inovasi Produk Gadai ke Depannya

"Dengan demikian, peningkatan penyaluran pinjaman lebih merefleksikan peningkatan literasi keuangan dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan gadai, bukan hanya tekanan ekonomi," ucapnya kepada Kontan, Jumat (17/10/2025).

Meskipun demikian, Brian juga menyadari bahwa dalam situasi ekonomi tertentu, misalnya tekanan inflasi atau likuiditas, pergadaian dapat menjadi penopang likuiditas rumah tangga. Oleh karena itu, dia bilang perusahaan terus menyeimbangkan aspek bisnis dengan misi sosial, yakni membantu masyarakat memperoleh akses dana dengan cepat dan aman, serta mengikis pelan-pelan stigma rasa malu terhadap jasa pergadaian.

Brian mengatakan PT Gadai ValueMax Indonesia mencatat pertumbuhan penyaluran pinjaman sebesar 500% per September 2025, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sayangnya, tak disebutkan nilai penyaluran pinjaman yang dibukukan.

Baca Juga: Strategi Gadai ValueMax Dorong Kinerja Penyaluran Pinjaman Gadai

Lebih lanjut, Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) juga menilai pertumbuhan kinerja industri pergadaian tidak hanya disebabkan daya beli masyarakat yang menurun.

"Akan tetapi karena kemudahan-kemudahan dalam memberikan kredit, itu yang dicari masyarakat," kata Sekretaris PPGI Holilur Rohman kepada Kontan.

Asal tahu saja, OJK mencatat penyaluran pinjaman industri pergadaian mencapai Rp 108,30 triliun per Agustus 2025. Nilai itu mengalami pertumbuhan sebesar 28,67%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Secara rinci mengenai kinerja per Agustus 2025, OJK menerangkan pembiayaan terbesar industri pergadaian disalurkan dalam bentuk produk gadai sebesar Rp 90,08 triliun. Nilainya mencakup 83,17% dari total pembiayaan yang disalurkan industri. 

Baca Juga: Resmi Dapat Izin Nasional, Gadai Mas Nusantara Berencana Lakukan Ekspansi

Selanjutnya: Dana Pensiun Nilai Penurunan Suku Bunga BI Dapat Pengaruhi Hasil Investasi

Menarik Dibaca: Simak Yuk Cara Bijak Mengolah Makanan agar Tak Terbuang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×