kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.061   77,63   1,11%
  • KOMPAS100 1.056   15,88   1,53%
  • LQ45 830   13,14   1,61%
  • ISSI 214   1,37   0,65%
  • IDX30 424   7,47   1,80%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,82   1,54%
  • IDXV30 125   0,87   0,70%
  • IDXQ30 141   2,25   1,62%

Penjualan asuransi Adira topang laba Bank Danamon pada tahun 2019


Rabu, 19 Februari 2020 / 18:54 WIB
Penjualan asuransi Adira topang laba Bank Danamon pada tahun 2019
Paparan kinerja Bank Danamon 2019 di Menara Danamon, Jakarta, Rabu (19/2/2020)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) melego 70% saham PT Asuransi Adira Dinamika Tbk di penghujung tahun lalu berbuah manis. Berkat aksi tersebut, Bank Danamon berhasil meraih laba bersih Rp 4,07 triliun dengan pertumbuhan 4% (yoy) pada tahun 2019.

Akhir November lalu, Bank Danamon telah menyelesaikan transaksi penjualan 70% saham Adira kepada Zurich Insurance Company Ltd. Nilai penjualan ditaksir mencapai Rp 3,9 triliun.

Baca Juga: MUFG Bank terbitkan NCD senilai Rp 2,05 triliun

“Rp 3,9 triliun merupakan nilai transaksi, sementara keuntungan yang kami dapat tidak sebesar itu. PBV (price to book value) sekitar 4 kali,” kata Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra saat paparan kinerja perseroan, Rabu (19/2) di Jakarta.

Aksi melego Adira memang jadi penopang utama meningkatnya laba perseroan. Sebab kinerja Bank Danamon sepanjang tahun lalu sejatinya stagnan.

Pendapatan bunga bersih perseroan tercatat tidak tumbuh dengan nilai Rp 14,44 triliun, adapun pendapatan non bunga tumbuh 12% menjadi Rp 3,67 triliun. Sementara pendapatan operasional juga tumbuh landai 2% menjadi Rp 18,11 triliun. 

Sementara beban kredit perseroan justru meningkat tajam sebesar 44% menjadi Rp 4,71 triliun. Sedangkan beban operasional meningkat 8% menjadi Rp 9,31 triliun.

Fungsi intermediasi Bank Danamon juga tercatat tumbuh tak signifikan sebesar 3% menjadi Rp 144,25 triliun. Pertumbuhan ini juga makin diperparah dengan memburuknya kualitas kredit perseroan. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×