Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di balik kemampuan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dalam mencetak laba, ada kontribusi anak usaha yang mendukung. Dalam hal ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) tetap jadi kontributor utama alias tulang punggung di antara anak usaha Bank Mandiri lainnya.
Mengacu pada presentasi perusahaan Bank Mandiri (27/10), anak usaha menyetorkan laba bersih ke bank berlogo pita emas ini senilai Rp 4,62 triliun per September 2025. Dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, ada kenaikan sekitar 3% secara tahunan (YoY).
Seperti diketahui, laba bersih Bank Mandiri di periode yang sama mencapai Rp 37,7 triliun atau turun 10,2% YoY. Artinya, anak usaha berkontribusi terhadap laba induknya sekitar 12,25%.
Baca Juga: Pembiayaan BSI Tembus Rp 301 Triliun, Tumbuh 12% Didorong Bisnis Emas dan Konsumer
Adapun, BSI menjadi kontributor utama dengan nilai mencapai Rp 2,87 triliun atau setara 62,12%. Ada kenaikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai Rp 2,63 triliun.
Sejatinya, laba BSI pada periode Januari hingga September 2025 mencapai 5,57 triliun atau naik 9% YoY. Namun, perlu diingat, ada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang masih memegang sebagian saham BSI.
Di tengah kontribusi BSI yang semakin solid di Bank Mandiri, kabar terkait rencana pemisahan yang sudah lama dihembuskan kembali menguat. Di mana, BSI akan tampil mandiri sebagai perusahaan pelat merah di bawah kendali langsung Danantara.
Dus, jika hal tersebut terjadi tentunya bakal mempengaruhi kontribusi kinerja anak usaha milik Bank Mandiri. Bukan tidak mungkin, laba dari Bank Mandiri juga akan terkikis jika BSI benar-benar keluar.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengungkapkan proses pemisahan ini memang bakal jadi sentimen negatif bagi Bank Mandiri. Di mana, saat ini Bank Mandiri juga masih menjadi bank dengan aset terbesar berkat adanya BSI pula.
Hanya saja, Nico menilai sentimen negatif terhadap Bank Mandiri bisa diredam. Dengan syarat, proses pelepasannya dilakukan secara terukur.
“Langkah ini perlu diseimbangkan dengan strategi yang jelas, walaupun sebetulnya ini hanya keluar dari saku kanan masuk ke saku kiri,” ujarnya, belum lama ini.
Baca Juga: Bank Syariah Indonesia (BSI) Cetak Laba Rp 1,95 Triliun pada Kuartal III-2025
Sebaliknya, Ia pun menilai pelepasan ini akan memberikan sentimen positif bagi BSI. Di mana, bank syariah terbesar di Indonesia ini sudah cukup matang untuk berdiri sendiri dan siap memperluas pangsa pasar secara mandiri.
Sementara itu, Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo hanya menegaskan bahwa rencana tersebut merupakan kewenangan pemegang saham. Di mana, manajemen akan terus siap untuk mengikuti keputusan pemegang saham.
Ia bilang pihaknya kini hanya fokus untuk memperkuat kinerja dan menjaga kepercayaan seluruh pemangku kepentingan.
Selanjutnya: Ajak Anak Usung Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga
Menarik Dibaca: Ajak Anak Usung Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













