kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan bancassurance masih jadi penopang utama bisnis asuransi


Minggu, 30 Agustus 2020 / 13:10 WIB
Penjualan bancassurance masih jadi penopang utama bisnis asuransi
ILUSTRASI. Allianz Life Indonesia memperkenalkan produk asuransi jiwa unit link terbaru untuk segmen nasabah affluent yang didistribusikan melalui mitra perbankan. Produk dengan fitur premium ini akan memberikan manfaat perlindungan optimal dan potensi nilai investa


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah pandemi covid-19 penjualan bancassurance dinilai masih menjadi penopang utama indusri asuransi. Salah satu perusahaan yang menikmatinya adalah PT Asuransi Allianz Life Indonesia.

Allianz mencatat kanal bancassurance membukukan pertumbuhan Gross Written Premiun (GWP) sebesar 55% di tengah pertumbuhan industri yang negatif.

Tanpa merinci angka yang spesifik, Chief of Partnership Distribution Officer, Allianz Life Indonesia, Bianto Surodjo, menyatakan, atas pertumbuhan itu, pihaknya optimistis ke depan dapat menangkap peluang penjualan bancassurance. Terlebih, ia menilai bisnis asuransi akan jauh membaik di semester II 2020.

Baca Juga: Bisnis Wealth Management Masih Tumbuh di Kala Pandemi

“Kami optimis jalur bancassurance jauh lebih tumbuh, hal ini didukung oleh besarnya peluang untuk memasarkan produk asuransi. Ke depan tentu kami akan bekerja sama dengan partner-partner Allianz untuk menghadirkan produk-produk baru, sehingga bisnis dapat terjaga dan perusahaan pun bisa mengantisipasi pergeseran kebutuhan nasabah,” ujar Binto kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Sampai saat ini, Pendapatan Premi Bruto yang dihimpun Allianz mencapai Rp 13,2 triliun. Binto bilang, angka ini tumbuh 24% jika dibandingkan tahun lalu. Ia menegaskan, jalur kaeganan dan bancassurance menjadi kontributor utama dalam perolehan premi.

“Bisnis bancassurance Allianz mendapat limpahan flight to quality, sehubungan dengan beberapa inisiatif yang dilakukan. Hal itu seperti hadirnya beberapa produk baru juga digitalisasi dan otomasi. Meskipun tekanan pandemi masih belum berakhir, perusahaan terus mengakomodasi kebutuhan nasabah dengan produk baru dan berkualitas, sehingga ke depannya bisnis kami jauh lebih meningkat,” pungkasnya.

Senada, PT BNI Life Insurance (BNI Life) membenarkan penjualan bancassurance masih berkontrubusi terhadap perusahaan. Head of Legal, Compliance and Investigation BNI Life Arry Herwindo Wildan menyebutkan, per Juli 2020 kontribusi bancassurance 50,6% dari total premi.

Baca Juga: Bisnis wealth management bank diprediksi tumbuh positif hingga akhir tahun

Arry merinci, adapun premi yang telah dicapai sebesar Rp 1,5 triliun, sedangkan total keseluruhan premi konvensional yang telah dihimpun mencapai Rp 3 triliun. Artinya, kanal bancassurance di BNI Life masih menjadi tombak utama dalam pendapatan perusahaan.

“Atas pencapaian ini, kedepan perusahaan memproyelsi pendapatan premi yang dihimpun melalui kanal bancassurance mencapai Rp 2,4 triliun,” kata Arry.

Karena bancassurance memiliki prospek yang cerah, sebelumnya Arry menegaskan pihaknya fokus untuk memaksimalkan tenaga pemasar yang ada di seluruh cabang BNI Life.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×