Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi kredit kepemilikan rumah (KPR) perbankan menggeliat di awal tahun 2024. Portofolio KPR sudah tercatat tumbuh dua digit hingga Februari, lajunya meningkat posisi Desember 2023.
Melansir data Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SKKI) Bank Indonesia, Kamis (11/4), portofolio KPR perbankan di Tanah Air per akhir Februari 2024 mencapai Rp 687,5 triliun. Capaian tersebut tumbuh 12,61% dari Rp 640 triliun pada Februari tahun sebelumnya.
Sementara pada Desember 2023, portofolio KPR tercatat baru mencapai Rp 711,8 triliun, tumbuh sebesar 12% secara tahunan (year on year/yoy). Portofolio KPR berkontribusi sebesar 10,22% terhadap total kredit perbankan nasional yang mencapai Rp 7.047,1 triliun.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sebagai penguasa pangsa pasar KPR di Indonesia optimistis bisa mencetak pertumbuhan KPR secara positif tahun ini. Secara total, bank ini menargetkan kredit dan pembiayaan sekitar 11%-12%. KPR menyumbang lebih dari 77% terhadap total kredit bank ini.
“Tahun ini, kami melihat pertumbuhan KPR non subsidi akan tumbuh dua digit. Pertumbuhannya kemungkinan bisa melamapuai pertumbuhan KPR subsidiairement,” kata Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama BTN kepada KONTAN, pada awal 2024.
Baca Juga: Saham BTN Tumbuh Paling Tinggi Sejak Awal Tahun di Antara Himbara Lainnya
Adapun pada akhir 2023, BTN membukukan kredit sebesar Rp 233,6 trilliun, tumbuh 11,9% secara tahunan. KPR menyumbang Rp 257,9 triliun, tumbuh 10,4% dari Rp 233,6 triliun pada 2022. KPR subsidi mencapai Rp 161,7 triliun atau tumbuh 10,9% yoy dan KPR non subsidi mencapai Rp 96,17 triliun atau meningkat 9,5% yoy.
Bisnis KPR telah menyumbang 77,3% terhadap total portofolio kredit BTN pada tahun 2023. Dalam lima tahan terakhir, portofolio KPR BTN meningkat cukup pesat. Outstandingnya pada 2019 baru mencapai Rp 191,7 trilliun. Artinya dalam lima tahun, KPR BTN telah meningkat 34,53% atau senilai Rp 66,13 triliun.
Bisnis Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) semakin menggeliat. Sepanjang tahun 2023, bank swasta terbesar di Tanah Air ini menyalurkan fasilitas KPR atau new booking senilai Rp 40,9 triliun.
Pencairan baru KPR BCA tersebut meningkat sebesar 8% dibandingkan tahun 2022. Booking baru KPR konsisten meningkat setiap tahunnya, kecuali pada saat awal pandemi Covid-19 pada tahun 2020.
Secara rinci, BCA telah berhasil menyalurkan KPR sebesar Rp 26,6 triliun sepanjang 2019. Namun, menyusut menjadi Rp 17,8 triliun pada 2020. Lalu pada tahun 2021 meningkat pesat menjadi Rp 32,2 triliun dan Rp 37,9 triliun pada tahun 2022.
Meski booking baru KPR BCA meningkat pesat, namun KPR eksisting yang dibayar sebagian dan dilunasi atau disebut run off mencapai Rp 28,2 triliun pada 2023, naik dari Rp 27 triliun pada tahun sebelumnya.
Sehingga total oustanding KPR BCA per akhir 2023 mencapai Rp 121,8 triliun, tumbuh 11,7% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 117,9 triliun pada tahun 2022. Laju pertumbuhannya meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 8,2%.
Baca Juga: Kinerja Bank Digital Dua Bulan Pertama 2024 Melejit, Performa BCA Digital Paling Top
Ade Lukito Vice President Consumer Loan BCA menyatakan, pertumbuhan KPR BCA juga ditopang oleh refinancing KPR dari bank lain. Ia bilang, porsi refinancing dari total pencairan baru yang dilakukan sepanjang 2023 cukup besar. Hanya saja, ia tidak merinci totalnya.
Menurutnya, banyak nasabah KPR di bank lain mengajukan refinancing KPR ke BCA karena bunga KPR yang ditawarkan perseroan lebih bersaing. "Nasabah yang sudah masuk ke periode bunga floating, mengajukan refinancing ke KPR BCA. Itu karena biaya refinancing juga lebih murah dan bunga refinancing yang kami tawarkan juga murah," kata dia saat ditemui KONTAN, belum lama ini.
Tahun 2024, BCA optimistis bisnis kredit kepemilikan rumah (KPR) akan berlanjut tetap tumbuh solid meski ada tahun politik. Ade bilang, prospek KPR tetap cerah karena KPR akan tetap mendominasi skema pembelian properti menurut survei terbaru Bank Indonesia (BI) terbaru.
"Target pertumbuh KPR BCA tahun ini kurang lebih sama dengan tahun lalu. Walau tahun ini adalah tahun politik, namun pasti semua akan berjalan dgn baik. Perbankan dan developer akan sama-sama mencari terobosan menggerakkan pasar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News