Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bersubsidi terus digulirkan di Tanah Air, baik lewat bank konvensional maupun syariah.
Memang di tahun 2023, Pemerintah melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menargetkan bisa menyalurkan 220.000 unit rumah subsidi KPR yang dialokasikan kepada bank Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
KPR FLPP yang disalurkan tahun 2023 senilai Rp 25,18 triliun. Sedangkan untuk pembiayaan Tapera di tahun 2023 ditargetkan sebanyak 10.000 unit senilai Rp 1,05 Triliun.
Untuk itu BP Tapera membutuhkan peran penting seluruh stakeholders khususnya bank penyalur yang terdiri dari 7 Bank Nasional dan 33 Bank Pembangunan Daerah.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan bahwa sampai saat ini perseroan telah menyalurkan sebanyak 6.000 unit rumah atau dengan plafon pinjaman sekitar Rp 950 miliar.
“BRI menilai penyaluran KPR subsidi memiliki prospek yang potensial, dimana di BRI dapat dilayani oleh seluruh kantor cabang dan BRI telah bekerja sama dengan lebih dari 700 developer,” ujar Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id, Kamis (13/4).
Baca Juga: Percepat Salurkan Kuota FLPP dan Tapera, BTN Tebar Promo KPR Jelang Lebaran
Dia menyebutkan bahwa pihaknya mendapat mandat kuota pembiayaan FLPP yang diberikan BP Tapera di tahun ini sebanyak 25.000 unit.
“BRI telah menyiapkan strategi optimalisasi kerjasama dengan developer/asosiasi, serta melakukan remapping potensi supply perumahan,” sebutnya.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mematok target penyaluran KPR FLPP 176.000 unit atau sekitar 80% dari kuota FLPP pemerintah tahun 2023. Sementara untuk target KPR Tapera adalah sekitar 6.250 unit.
Subsidized Mortgage Division Head BTN, Teguh Wahyudi menyampaikan di awal tahun 2023 ini, perseroan sudah mencatatkan penyaluran yang positif.
“Hingga Maret 2023 realisasi dari penyaluran KPR Sejahtera FLPP telah mencapai sekitar 27.000 unit sementara KPR Tapera sekitar 800 unit,” terangnya dalam keterangan resmi.
Teguh menuturkan, guna mengejar target penyaluran KPR Subsidi tahun ini, perseroan menggelar program Ternyata Hunting Rumah itu Murah dan Asik (THR MUDIK).
Dikatakannya, program THR MUDIK yang digelar khusus menjelang Hari Raya Idul Fitri ini memberikan diskon hingga 73% biaya administrasi dan biaya provisi.
Jadi, nasabah yang mengajukan aplikasi KPR Subsidi sebelum 18 April 2023, biaya administrasi yang ditanggung hanya sebesar Rp 135.000. Sementara biaya provisi hanya 0,135% dari plafon kredit yang diterima.
“Program ini merupakan booster untuk meningkatkan penyerapan dan realisasi kuota KPR Bersubsidi baik KPR Sejahtera FLPP maupun KPR BTN Tapera yang maksimal pada bulan April 2023,” tandasnya.
Baca Juga: Perbankan Masih Tahan Bunga KPR, Ada Kesempatan Berburu Hunian
Dari sisi Perbankan Syariah, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunadi mengungkapkan, per 31 Maret 2023 pihaknya telah menyalurkan 56.346 unit rumah subsidi dengan nilai Rp 7,13 triliun.
“Kuota pembiayaan FLPP tahun 2023 yang diberikan BP Tapera untuk BSI adalah sebanyak 8.200 unit atau sebesar Rp 910 miliar,” kata Hery dalam keterangan resmi.
Hery menjelaskan dalam mendorong penyaluran KPR Subsidi ini, terbaru perseroan menggaet PP Muhammdiyah untuk mempermudah para anggota dalam mendapatkan hunian yang layak dengan prinsip syariah.
“Kami tentu berbahagia dapat mendukung program pengadaan rumah bagi guru-guru sekolah Muhammadiyah di Indonesia, sehingga BSI senantiasa membawa berkah dan manfaatnya bisa dirasakan oleh semua,” jelasnya.
Consumer Financing Business Division Head, PT Bank Mega Syariah Tbk (BMS), Raksa Jatnika menyampaikan bahwa kuota pembiayaan FLPP perseroan di tahun 2023 sebanyak 150 unit rumah atau sebesar Rp 16,87 miliar.
“Total penyaluran pembiayaan FLPP BMS pada tahun 2021 sebanyak 11 unit, tahun 2022 sebanyak 90 unit, dan sampai dengan Maret 2023 yang tercatat di BP Tapera adalah sebanyak 13 unit rumah,” ujarnya kepada KONTAN.
Rakas menyebutkan, dari 2021 sampai Maret 2023 total penyaluran pembiayaan FLPP sebanyak 114 unit rumah, dengan nominal pembiayaan sekitar Rp 17 miliar atau porsi dana BP Tapera sebesar Rp 12,76 Miliar.
“Pada tahun 2023, penyaluran FLPP di Bank Mega Syariah (BMS) diproyeksikan tumbuh sebesar 66,67% dari tahun 2022,” sebutnya.
Dia menambahkan, dalam penyaluran pembiayaan FLPP ini pihaknya memaksimalkan kerjasama dengan beberapa nasabah institusi yang fokus pada segmen kesehatan dan pendidikan.
“Untuk penyaluran pembiayaan FLPP kepada para pegawai, tenaga pendidikan (guru, dosen) dan tenaga kesehatan (dokter, perawat),” tambahnya.
Sementara itu, dari perwakilan Bank Pembangunan Daerah (BPD), PT Bank Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) mencatat kuota pembiayaan FLPP Tahun 2023 yang diberikan BP Tapera kepada perseroan sebanyak 3000 unit atau sebesar Rp 333 Miliar.
“Saat ini Bank Sumsel Babel telah menyalurkan 753 unit rumah dengan nominal Rp 81,23 miliar,” imbuh Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel, Antonius Prabowo Argo kepada KONTAN.
Baca Juga: BTN Perkuat Manajemen Risiko Imbas Kolapsnya SVB
Antonius mengatakan, prospek penyaluran rumah subsidi oleh pihaknya masih cukup baik, sebab masih banyaknya peminat rumah subsidi maupun Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Strategi pembiayaan KPR subsidi Bank Sumsel Babel yaitu menambah kerjasama dengan Asosiasi Perumahan, dan memperbanyak kerjasama dengan developer perumahan. Selain itu akan dilaksanakan Akad Massal selama bulan ramadhan sebagai upaya meningkatkan penyaluran,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News