kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Penyaluran Kredit Bank Digital Terus Melaju, Siapa Jawaranya?


Minggu, 12 Maret 2023 / 16:23 WIB
Penyaluran Kredit Bank Digital Terus Melaju, Siapa Jawaranya?
ILUSTRASI. Penyaluran kredit bank digital terus melesat.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit bank digital terus melesat. Hal ini sejalan dengan kehadiran ekosistem digital yang menopang bisnis bank digital.

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) misalnya, hingga Desember 2022 telah menyalurkan kredit digital sebanyak Rp 918 miliar atau meningkat 87,65% secara year on year (yoy) yang mayoritas disalurkan kepada sektor perdagangan besar dan eceran.

Bhimo Wikan Hantoro Direktur Digital dan Operasional Bank Raya menjelaskan, bahwa bunga produk pinjaman digital Bank Raya beragam antar produknya, menyesuaikan dengan market target tiap produk.

"Dalam mengakuisisi nasabah baru, Bank Raya terus secara aktif membangun ekosistem digital dan memaksimalkan ekosistem BRI Group," kata Bhimo kepada kontan.co.id, Jumat (10/3).

Baca Juga: Gesekan Kartu Kredit Kembali Melejit

Di samping itu, hingga Desember 2022 Bank Raya juga telah menyalurkan kredit digital berbasis chanelling sebesar Rp 414 niliar dan penyaluran melalui produk kredit digital Bank Raya sebanyak Rp 504 miliar.

Bank Raya tahun ini akan meningkatkan kontribusi penyaluran kredit melalui berbagai produk Pinang yaitu Pinang Connect, Pinang Maksima, Pinang Performa, Pinang Flexi dan Pinang Dana Talangan yang dimiliki Bank Raya dengan fokus penyaluran kredit digital di segmen produktif dan konsumtif.

PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga mencatatkan total kredit dan pembiayaan syariah yang disalurkan Bank Jago mencapai Rp 9,4 triliun hingga akhir Desember 2022 (unaudited), tumbuh 75,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Segmen bisnis debitur yang kami layani beragam, ada yang menjadi bagian dari rantai pasok industri otomotif, platform digital di bisnis logistik, e-commerce, dan sebagainya. Intinya, pelaku UMKM yang menjadi bagian dari ekosistem menjadi target kami,” kata Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph.

Baca Juga: Tech Winter Dinilai Bisa Jadi Kesempatan Bagus untuk Berinvestasi di Startup

Selain membidik para pelaku usahanya, kata Sonny, Bank Jago juga menyasar konsumen ritel (end-user) dari ekosistem tersebut. Produk pinjamannya bisa berupa buy now pay later (BNPL) ataupun kredit multiguna melalui fintech lending dan perusahaan pembiayaan.

Sonny bilang, kolaborasi merupakan kunci ekspansi Jago secara cepat dan efektif. Terbaru, perseroan telah meneken kerja sama dengan PT Logistik Canggih Indonesia (Logisly). 

Melalui layanan digital banking Jenius, PT Bank BTPN Tbk (BTPN) juga berhasil menyalurkan kredit secara digital senilai Rp 1 triliun pada tahun 2022. Produk digital lending bernama Flexi Cash mampu tumbuh tiga kali lipat dari posisi setahun sebelumnya.

Irwan Tisnabudi selaku Digital Banking Head Bank BTPN menyatakan, lonjakan kredit digital ini tak terlepas dari jumlah pengguna Jenius yang mencapai 4,4 juta di akhir 2022.

"Jenius mencatatkan pertumbuhan jumlah registered user hampir 20% menjadi 4,4 juta akhir 2022, dari 3,7 juta satu tahun sebelumnya," katanya.

Adapun Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga tumbuh 52% menjadi Rp23,7 triliun. Ia berharap pengguna dan penyaluran kredit via Jenius masih bisa bertumbuh lebih tinggi lagi di tahun ini.

Baca Juga: Memanjakan Nasabah Kaya Lewat Digital

Sementara PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) atawa BNC mencatatkan total penyaluran kredit yang naik 135,19% secara tahunan dari Rp 4,33 triliun menjadi Rp 10,18 triliun di bulan pertama 2023.

Dengan kenaikan total kredit tersebut, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BNC tumbuh 301,98% menjadi Rp 231,46 miliar jika dibandingkan dengan posisi Januari tahun 2022 yang sebesar Rp 57,58 miliar.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, berkaca dari kinerja positif yang berkelanjutan di tahun 2022, BNC semakin menjadi pilihan nasabah sebagai solusi atas berbagai kebutuhan. Pencapaian positif kinerja BNC di tahun lalu merupakan salah satu wujud nyata hasil dukungan nasabah dan seluruh stakeholders BNC yang akan terus ditingkatkan pada tahun ini.

"Sejalan dengan optimisme perekonomian Indonesia berada dalam posisi yang stabil, BNC pun optimistis untuk menjadikan tahun 2023 sebagai tahun yang profitable. Kami berkomitmen untuk terus tumbuh dengan positif, dengan terus berinovasi secara kreatif untuk menjadikan aplikasi Neobank sebagai platform perbankan digital pilihan utama masyarakat Indonesia," ujar Tjandra.

Optimisme ini dilandasi dengan berbagai strategi dan inovasi yang telah direncanakan. Salah satunya BNC akan meluncurkan produk wealth management yang akan dipasarkan secara online via aplikasi Neobank sehingga nasabah memiliki pilihan dalam berinvestasi. Dari sisi kredit, BNC berencana untuk masuk ke pasar kredit produktif.

Rencana peluncuran kredit produktif ini juga menjadi bukti nyata BNC berpartisipasi aktif dalam upaya yang dijalankan oleh pemerintah, yaitu pemulihan ekonomi nasional bagi dunia usaha dari masyarakat kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga: BCA Kelola Kredit Sindikasi Rp 21,72 Trililun Per Februari 2023

Adapun PT Bank Digital BCA atau Blu by BCA telah berhasil menyalurkan kredit Rp 3,2 triliun pada Januari 2023. Head of Marketing & Communication Blu by BCA Digital, Duardi Prihandoko mengatakan penyaluran tersebut dilakukan melalui tiga tipe kredit di antaranya corporate loan, joint financing, dan channeling.

“Untuk tahun ini targetnya (penyaluran) kita belum bisa share, intinya adalah bahwa kami akan melihat pertumbuhan ekonomi sekarang ini dan kami sangat optimistis juga ekonomi kita tetap bagus, harapannya kami bisa tumbuh,” kata Duardi.

Dia menambahkan, di tahun kedua berdirinya Blu, pihaknya berkomitmen agar bisa bermanfaat dan diandalkan nasabah untuk semua kebutuhan perbankan.

“Selain nasabah blu aktif bertransaksi setiap hari, kepercayaan nasabah juga semakin meningkat, terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil mencapai Rp 6,85 triliun per Desember 2022, ini melampaui target kami di tahun 2022,” terang Duardi.

blu terus berupaya memberikan kemudahan bagi nasabah dengan membangun ekosistem digitalnya. Sebagai Bank as a Service (BaaS), nasabah blu bisa membuka rekening, transfer, top up e-money dan transaksi lainnya dari platform partner, tanpa berpindah aplikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×