kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.683   20,00   0,12%
  • IDX 8.709   48,94   0,57%
  • KOMPAS100 1.201   8,49   0,71%
  • LQ45 856   7,45   0,88%
  • ISSI 314   0,76   0,24%
  • IDX30 439   4,41   1,02%
  • IDXHIDIV20 505   3,54   0,71%
  • IDX80 134   0,83   0,62%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   1,03   0,75%

Penyaluran kredit baru mulai tumbuh, tapi undisbursed loan masih tinggi, ada apa?


Kamis, 10 September 2020 / 20:03 WIB
Penyaluran kredit baru mulai tumbuh, tapi undisbursed loan masih tinggi, ada apa?
ILUSTRASI. Ilustrasi pencairan kredit baru.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit baru pada perbankan sudah mulai meningkat pada pada bulan Juli, terutama ditopang oleh penyaluran bank BUMN dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). 

Namun, penarikan fasilitas kredit belum menggeliat. Kredit menganggur atau undisbursed loan sebagian bank masih tinggi. 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), posisi fasilitas kredit perbankan yang belum ditarik per Juni 2020 mencapai Rp 1.607,9 triliun. Itu terdiri dari undisbursed committed sebesar Rp 397,2 triliun dan uncommitted Rp 1.210,75 triliun. 

Undisbursed loan tersebut meningkat 6,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 1.616,2 triliun. Namun, sudah turun 3,7% dari level tertingginya pada tahun ini yang terjadi di bulan Maret yakni Rp 1.670,6 triliun.

Baca Juga: BRI optimistis kredit menganggur akan melandai di semester II-2020

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) salah satu yang masih mencatat kenaikan kredit menganggur. Per Agustus 2020, undisbursed loan bank pelat merah ini masih naik 18% secara year on year (yoy) menjadi Rp 140 triliun. 

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, tren penyaluran kredit perseroan mulai menunjukkan peningkatan terutama di segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seiring dengan relaksasi PSBB. Namun, kredit menganggur perseroan masih meningkat disumbang oleh segmen korporasi. 

"Kondisi tersebut sejalan dengan strategi korporasi yang masih menunda ekspansi bisnis di tengah perlambatan ekonomi," jelasnya pada Kontan.co.id, Kamis (10/9).




TERBARU

[X]
×