Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. Memasuki kuartal II-2012, laju penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) di perusahaan pembiayaan mulai melambat. Sebanyak 79 perusahaan multifinance mencatatkan penurunan pembiayaan. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menilai, penurunan pembiayaan itu hanyalah musiman dan tidak terkait rencana penerapan aturan uang muka atau down payment (DP) KKB antara 20%-25% per 15 Juni 2012 mendatang
APPI mencatat, pembiayaan mobil baru pada April 2012 sebesar Rp 12,09 triliun, turun 1,75% atau senilai Rp215,89 miliar dibandingkan sebulan sebelumnya. Periode sama, pembiayaan sepeda motor juga turun sebesar 1,14% menjadi Rp 5,72 triliun.
Wiwie Kurnia, Ketua APPI, berkata biasanya perusahaan multifinance mengurangi porsi pembiayaan pada awal tahun. "Tapi setelah Mei, biasanya perusahaan pembiayaan akan meningkatkan pembiayaannya lagi," ujar Wiwie, Kamis (7/6).
Sepanjang Januari-April ini, APPI mencatat total pembiayaan mobil sebesar Rp 48,61 triliun dan sepeda motor sebesar Rp 22,53 triliun. Total pembiayaan alat berat mencapai Rp 8,03 triliun dan elektronik Rp 5,66 triliun..
Rudyanto Sumawihardja, Direktur Utama Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance mengatakan, penurunan pada awal tahun terbilang normal, karena setelah akhir tahun menggenjot pembiayaan. "Kami lebih memilih untuk slow down pada awal tahun. Jelang akhir semester 1, baru kejar pembiayaan lagi," katanya.
Rudyanto menyebutkan, pembiayaan per bulan di perusahaannya sekitar Rp 300 miliar. Pemasaran di Pulau Jawa masih berkontribusi dominan, sekitar 50%.
Namun, tren pembiayaan di luar Jawa meningkat. Misalnya, di Sumatera dan Kalimantan yang perekonomiannya tengah tumbuh. Sayang, Rudianto belum bisa memaparkan pembiayaan per wilayah pemasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News