kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penyaluran KUR bank ke sektor produksi masih di bawah target


Minggu, 19 Mei 2019 / 15:59 WIB
Penyaluran KUR bank ke sektor produksi masih di bawah target


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus mengoptimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Sepanjang empat bulan pertama tahun ini, realisasi fasilitas kredit subsidi ini dari sejumlah bank sudah mulai meningkat. Namun, penyaluran ke sektor produksi masih belum mencapai 60% seperti yang ditargetkan pemerintah.

Oleh karena itu, bank terus menyiapkan berbagai strategi agar penyaluran ke sektor produksi bisa mencapai mencapai target.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya telah menyalurkan KUR sebesar Rp 34,37 triliun sepanjang Janurai-April 2019 atau mencapai 39,5% dari target Rp 86,97 triliun tahun ini. KUR disalurkan ke lebih dari 1,63 juta debitur.

Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribatoro mengatakan penyaluran KUR BRI ke sektor produksi baru mencapai 43,4%. "Namun meski belum mencapai target, penyaluran ke sektor produksi cenderung naik dibandingkan akhir 2018 sebesar 42,53%." katanya pada Kontan. co. id, Jumat (17/5).

Penyaluran KUR BRI itu masih didominasi KUR mikro yang mencapai Rp 30,33 triliun atau sudah 40,6% dari target. Adapun KUR kecil mencapai Rp 3,97 triliun dan KUR TKI sebesar Rp 62 miliar.

Bambang mengatakan, pihaknya akan terus melakukan berbabagai strategi guna mencapai target KUR dan porsi sektor produksi di atas 60% sampai akhir tahun. Pertama, mengoptimalkan program pemerintah yang terkait bantuan ke sektor produksi seperti Kartu Tani, Kehutanan Sosial.

Lalu kedua, memaksimalkan penerapan konsep community banking dan terakhir melakukan pendampingan untuk peningkatan kapasitas produksi sehingga debitur dapat go digital, go online dan go modern melalui Indonesia Mall dan BRIcunbator.

Begitu pula dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Dari realisasi penyaluran KUR sebesar Rp 7,07 triliun di empat bulan pertama tahun ini, baru 51% yang disalurkan ke sektor produksi.

"Namun, penyerapan di sektor produksi pada bulan April 2019 sudah meningkat menjadi Rp 3,59 triliun dari bulan sebelumnya mencapai Rp 2,64 triliun." kata SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri Zedo Faly.

Penyaluran KUR Bank Mandiri di Januari-April 2019 itu meningkat 34% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year /yoy) sebesar Rp 5,2 triliun. Realisasi itu disalurkan ke 91.505 debitur dan masih didominasi KUR kecil yang mencapai Rp 6,5 triliun. Sedangkan KUR Mikro baru hanya mencapai Rp 561 miliar.

Guna mendorong penyaluran KUR ke sektor produksi, Zedo bilang, Bank Mandiri akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang merupakan nasabah/debitur di segmen wholesale Bank Mandiri yang bergerak di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan dalam hal off-taker dan rekomendasi penyaluran KUR atas mitra-mitranya.

Kedua, Bank Mandiri akan masuk ke sektor-sektor produksi yang selama ini belum tergarap secara optimal antara lain di sektor pariwisata. Dan ketiga, memperluas skema-skema produk di sektor produksi untuk komoditas tertentu di sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam di mana pokok dan bunga dibayarkan pada saat panen.

Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menyalurkan KUR sebesar Rp 6,5 triliun dalam empat bulan pertama itu atau 40,6% dari target tahun ini yakni sebesar Rp 16 triliun.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto mengatakan, penyaluran itu sudah masuk ke semua sektor. "Kami sudah masuk ke sektor pariwisata, garam, perikanan dan lain-lain. Untuk dorong KUR, kami melakuakn strategi memperbanyak klaster. " katanya.

Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)mencatatkan disbursement KUR dari Januari-April 2019 sebesar Rp 35,2 miliar dengan total KUR kelolaan sebesar Rp 121 miliar.

Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso bilang, pencairan KUR ke sektor produktif mencapai Rp 9,03 miliar dengan total kelolaan BTN sebesar Rp 47,07 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×