Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran menyampaikan total penyaluran pembiayaan telah mencapai hampir Rp 1 triliun per April 2024.
Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan penyaluran pembiayaan ini tumbuh tipis sekitar 5%.
"Kami sekitar 95% penyaluran ke produktif. Tahun ini target penyaluran tumbuh sekitar 30% dari tahun lalu yg Rp 2,85 triliun jadi sekitar Rp 3,7 triliun," kata Ivan kepada Kontan.co.id, Rabu (22/5).
Baca Juga: Akseleran Sebut Penyaluran Pinjaman ke Segmen Unbanked Punya Sejumlah Risiko
Ivan bilang, pihaknya bisa terus mencatat pertumbuhan, meskipun keputusan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga pasca Lebaran dan Pemilu tidak sesuai dengan harapannya. Saat ini, Akseleran menetapkan bunga sekitar 2% per bulan, angka ini masih di bawah batas OJK.
"Ternyata malah kebalikannya karena Rupiah melemah, kan. Jadi kami perlu lihat lagi ke depannya gimana impact-nya," tuturnya.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan industri fintech peer to peer (P2P) lending mencatatkan kinerja positif pada Maret 2024. Outstanding pembiayaan fintech lending pada Maret 2024 tercatat mencapai Rp 62,17 triliun.
Baca Juga: Akseleran Menilai Data Fintech Lending Masuk SLIK Bakal Membantu Industri
Pembiayaan fintech lending ini secara keseluruhan tumbuh 21,85% secara tahunan atau year on year (YoY). Namun, penyaluran kepada sektor produktif jika ditilik secara nilai ataupun kontribusinya, tercatat sebesar Rp 7,65 triliun atau hanya mengambil porsi 33,61% dari total pembiayaan fintech P2P lending pada Maret 2024.
Pada Februari 2024, pinjaman produktif tercatat senilai Rp 9,09 triliun dengan porsi mencapai 43,52%. Dengan begitu, penyaluran kepada sektor produktif di Maret 2024 tercatat menurun. Sehingga, outstanding pinjaman fintech p2p lending pada Maret 2024 lebih didorong oleh segmen konsumtif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News