kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Per Maret 2022, Piutang Pembiayaan Multifinance Naik 2,7%


Minggu, 01 Mei 2022 / 13:05 WIB
Per Maret 2022, Piutang Pembiayaan Multifinance Naik 2,7%
ILUSTRASI. industri multifinance


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perusahaan pembiayaan atau multifinance terus melanjutkan tren pertumbuhan. Menutup kuartal I-2022, piutang pembiayaan industri tumbuh sekitar 2,7% dari periode sama tahun lalu.

Secara nilai, piutang pembiayaan multifinance per Maret 2022 berdasarkan data OJK sekitar Rp 374 miliar. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, nilainya baru sekitar Rp 364 miliar.

“Didorong oleh jenis pembiayaan modal kerja dan investasi dengan mayoritas sektoral mengalami pertumbuhan positif,” mengutip pernyataan resmi OJK, Minggu (1/5).

Tak hanya piutang pembiayaan yang terus tumbuh, kualitas pembiayaan multifinance pun terlihat semakin membaik. Hal tersebut tampak dari NPF industri pembiayaan yang semakin kecil.

Baca Juga: Ada Ramadan, Begini Efeknya ke Penyaluran Pembiayaan Multifinance

Tercatat, NPF industri multifinance per Maret 2022 ada di level 2,78%. Angkanya jauh lebih kecil dari Maret tahun lalu yang ada di sekitar 3,74% dan bulan lalu yang masih menyentuh level 3,25%.

“Begitu pula gearing ratio perusahaan pembiayaan yang tercatat sebesar 1,94 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali,” imbuh pernyataan tersebut.

OJK pun menilai indikator perekonomian domestik terus menunjukkan pemulihan sejalan penurunan jumlah kasus Covid-19 serta vaksinasi dan pergerakan prokes yang terus berjalan menjelang mudik lebaran.

“OJK secara konsisten terus melakukan asesmen terhadap perekonomian dan sektor jasa keuangan bersama Pemerintah dan otoritas terkait lainnya serta stakeholders dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×