Reporter: Dyah Megasari, Bernadette Christina Munthe | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) cukup percaya diri dengan cadangan devisa yang semakin bertambah. Terhitung, selama dua tahun terakhir tercatat ada kenaikan sebesar US$ 43 miliar. Per November 2010 devisa Indonesia mencapai US$ 93 miliar.
"Cadangan devisa dan neraca pembayaran terus menunjukkan perbaikan sehingga nantinya bisa menjaga perekonomian ketika suatu saat mengalami gejolak," tutur
Hartadi A Sarwono, Deputi Gubernur BI. Ia mencontohkan, saat terjadi krisis tahun 2008, setidaknya devisa RI berkurang hingga US$ 50 miliar.
"Cadangan devisa tergerus karena digunakan untuk menjaga gejolak nilai tukar rupiah yang mengalami depresiasi," lanjutnya.
Saat ini, dimana perekonomian Indonesia mengalami pertmbuhan, nilai tukar rupiah juga semakin menguat. Namun BI berjanji tak akan membiarkan rupiah bergerak liar
baik saat menguat maupun melemah. Level aman rupiah saat ini berkisar di Rp 8.900 hingga Rp 9.000 per dollar AS.
Berdasarkan data BI, cadangan devisa Indonesia hingga 29 Oktober 2010 mencapai US$ 91,799 miliar. Angka itu merupakan yang terbesar dalam sejarah perekonomian
Indonesia.
Berikut posisi cadangan devisa selama tahun 2010 :
31 Januari 2010 : US$ 70 miliar
28 Februari 2010 : US$ 69,7 miliar
31 Maret 2010 : US$ 71,4 miliar
29 April 2010: US$ 77 miliar.
31 Mei 2010 :US$ 74,5 miliar
30 Juni 2010 : US$ 76,3 miliar
31 Juli 2010 : US$ 78,7 miliar
31 Agustus 2010 : US$ 81,3 miliar
30 September 2010 : US$ 86,2 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News