kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Per Oktober 2021, Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 1,92 triliun


Jumat, 19 November 2021 / 19:37 WIB
Per Oktober 2021, Amartha telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 1,92 triliun
ILUSTRASI. Amartha Mikro


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Amartha Mikro Fintek telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 1,92 triliun per Oktober 2021.

Pendanaan tersebut bersumber dari berbagai kanal pendanaan, mulai dari pendana institusi maupun pendana individu/retail. Namun, jumlah pendana institusi memang lebih dominan, yakni lebih dari 60%.

Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amartha mengungkapkan, Amartha senantiasa membuka kesempatan bagi berbagai institusi untuk berkolaborasi dan menyalurkan pendanaan untuk bersama-sama mendongkrak potensi UMKM di Indonesia.

Amartha berfokus pada pengembangan UMKM perempuan di pedesaan. Oleh sebab itu, penyaluran pendanaan digunakan untuk pemberian modal usaha bagi perempuan pelaku usaha mikro yang tersebar di seluruh wilayah operasional Amartha.

Baca Juga: Gandeng Amartha, Bank BJB salurkan pendanaan Rp 50 miliar Ke UMKM

"Lebih dari 60% pendana di Amartha merupakan pendana institusi yang berasal dari sektor perbankan, mulai dari bank perkreditan rakyat, bank pembangunan daerah, maupun bank berskala nasional," kata Andi kepada Kontan.co.id, Kamis (18/11).

Andi menjelaskan, Amartha akan terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengakselerasi penyaluran pendanaan, tidak terbatas pada bank di Indonesia saja, tetapi juga organisasi internasional, seperti Norfund dan Women's World Banking misalnya, yang sudah bergabung di Amartha.

Beberapa pendana institusi dari sektor perbankan menggunakan sistem pola kredit channeling. Nantinya, para mitra Amartha yang menerima permodalan dapat menjadi nasabah bank yang berkolaborasi dengan Amartha, dan berkesempatan untuk mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi melalui fasilitas kredit dari bank tersebut.

"Meskipun demikian, Amartha tidak hanya mengoptimalkan pendana institusi, namun juga menarik pendanaan dari lender retail melalui produk pendanaan kolektif di aplikasi Amartha. Sehingga, perolehan pendanaan bisa lebih holistik karena didukung oleh dua kanal, yakni pendana institusi dan pendana individu," ujar Andi.

Di tahun 2021 ini, Amartha menargetkan penyaluran pinjaman hingga Rp 2,5 triliun, dan pihaknya optimistis target ini bisa tercapai melalui kerja sama yang strategis dengan pendana institusi dari sektor perbankan.

Baca Juga: Penyaluran pendanaan Amartha ke wilayah Sulawesi capai Rp 450 miliar per Oktober 2021

"Saat ini, salah satu pendana institusi kami sedang menjalani proses perizinan kerja sama dari OJK, yaitu Bank Sulselbar. Jika izin OJK sudah terbit, maka pendanaan dari Bank Sulselbar menjadi pendanaan terdekat yang akan diterima Amartha," tambah Andi.

Amartha melihat, kerja sama dengan sektor perbankan dapat terus di tingkatkan di tahun mendatang. “Terlebih, dengan performa dan portofolio kami di tahun ini yang terbilang baik, kami optimistis di tahun depan dapat lebih banyak menggandeng institusi untuk bersama-sama menyediakan akses permodalan bagi jutaan perempuan pengusaha mikro di Indonesia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×