kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang suku bunga di bank besar masih akan terjadi


Rabu, 11 Februari 2015 / 17:00 WIB
Perang suku bunga di bank besar masih akan terjadi
ILUSTRASI. Intip Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Senin 28 Agustus 2023, Nasabah Merapat2.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kelompok bank besar akan melanjutkan perang suku bunga deposito. Suasana perang bunga deposito mulai terlihat sejak memasuki kuartal I/2015. Seperti data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menunjukkan sepanjang Januari - Februari 2015, rata-rata (average) bunga konter naik 14 bps menjadi sekitar 7,5%, sedangkan bunga spesial naik 19 bps menjadi sekitar 8,8% - 9%.

“Kami memproyeksikan kenaikan bunga simpanan sekitar 30 bps - 40 bps pada semester I/2015,” kata Doddy Arifianto, Kepala Divisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan LPS, Rabu (11/2).

Menurutnya, bank yang akan menaikkan bunga adalah kelompok bank sangat besar dan bank besar dengan alasan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) masih tinggi di level 90%. 

Untuk menjaga rasio LDR tinggi maka bank harus menjaga jarak pertumbuhan kredit terhadap dana pihak ketiga (DPK) tidak lebih dari 2% - 3%, sehingga tidak memicu kenaikan suku bunga tinggi. “Kami memproyeksikan perbankan menjaga pertumbuhan kredit sebesar 11,5% dan DPK tumbuh 14% pada tahun ini,” tambahnya. 

Suharno Eliandy, Direktur Eksekutif Penjaminan dan Manajemen Risiko LPS, menambahkan, bank-bank besar ini menjadi pengemudi penentu suku bunga simpanan, karena bank besar mayoritas menguasai sumber DPK. Fenomenanya, jika bank besar menaikkan bunga simpanan, maka bank menengah atau kecil akan ikut naik. 

Alasan lain akan terjadi kenaikan bunga simpanan adalah pemerintah telah melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dengan pemberian tingkat bunga yang tidak kalah menarik dengan deposito. Doddy bilang, kondisi ini membuat perebutan dana antara pemerintah dengan perbankan, padahal likuiditas terbatas di pasar.

Tak hanya itu, penyebab kenaikan bunga simpanan adalah porsi dana biasa dengan dana sensitif mulai naik, seperti dana biasa memiliki porsi 55% terhadap DPK pada tahun 2013 menjadi 50% pada tahun 2014, kemudian dana sensitif memiliki porsi 45% terhadap DPK pada tahun 2013 menjadi 55% pada tahun 2014. 

Adapun, dana sensitif ini menerima imbalan dengan bunga konter, sedangkan dana sensitif memperoleh imbalan dengan bunga spesial. Misalnya, dana sensitif untuk giro menawarkan bunga sebesar 5% - 5,5%, dan tabungan menawarkan bunga 5,5% - 6%, serta deposito akan di atas LPS rate. “Ini namanya tabungan rasa deposito,” ucap Doddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×