Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) memperkirakan penyaluran kredit secara umum bisa mengalami perbaikan seiring dengan membaiknya harga komoditas. Sektor komoditas di beberapa daerah merupakan salah satu penyumbang penting dan penggerak ekonomi daerah. Di beberapa BPD, kredit komoditas menyumbang antara 5% sampai 10% dari total kredit.
Supian Noor, Direktur Bisnis Bank Kalsel mengatakan, saat ini porsi kredit komoditas tercatat cukup kecil yaitu di bawah 2%. “Dengan proyeksi membaiknya harga komoditas tahun ini akan membuat efek domino yaitu permintaan kredit di sektor lain,” ujar Supian kepada KONTAN, Jumat (13/1).
Edie Rizliyanto Direktur Utama Bank Sumut juga bilang, naik turunnya harga komoditas berpengaruh ke permintaan kredit di Sumatera Utara. “Namun sejauh ini sektor komoditas di Bank Sumut masih belum terlalu besar portofolionya,” ujar Edie kepada KONTAN. Di Sumatera Utara, beberapa komoditas yang sudah menunjukkan kenaikan harga di antaranya adalah sektor perkebunan dan pertanian.
Muhammad Adil, Direktur Utama Bank Sumsel Babel mengatakan, di daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung yang mendorong pergerakan sektor komoditas di antaranya adalah karet dan sawit. “Selama ini kredit komoditas terutama sawit dan karet memang menjadi bidang kami,” ujar Adil.
Selain di Sumatera dan Kalimantan, perbaikan harga komoditas juga terjadi di pulau Jawa. Supriyatno, Direktur Utama Bank Jateng mengatakan harga beberapa komoditas seperti jagung, kedelai dan tembakau sudah mengalami perbaikan.
Sejumlah BPD seperti Bank Sumsel Babel mengaku akan menjaga NPL secara umum di level 3% sampai 3,7% pada tahun ini. Sedangkan kredit akan digenjot di angka 11% sampai 13%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News