kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.913   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Perbaiki Kualitas Aset, NPL Bank Mandiri Turun 93 bps Jadi 1,88% di Akhir 2022


Selasa, 31 Januari 2023 / 15:57 WIB
Perbaiki Kualitas Aset, NPL Bank Mandiri Turun 93 bps Jadi 1,88% di Akhir 2022
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (tengah) didampingi para direksi memberikan paparan laporan keuangan kinerja IV-2022 di Jakarta, Selasa (31/1/2023).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya mempertahankan kualitas aset ketika menjalankan fungsi intermediasi. Tercermin dari kualitas aset yang mengalami perbaikan.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan pada akhir 2022, rasio non performing loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil menurun sebesar 93 basis poin (bps) secara tahunan ke level 1,88%.

Ia menekankan dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah melakukan pengelolaan portofolio kredit untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas, termasuk dengan menyediakan pencadangan yang mencukupi. 

Baca Juga: Laba Bank Mandiri (BMRI) Naik 46,89% Jadi Rp 41,2 Triliun pada Tahun 2022

“Alhasil, meski NPL relatif menurun, perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau NPL coverage ratio mencapai sebesar 311% pada akhir tahun 2022,” ujarnya secara virtual, Selasa (31/1). 

Ia menambahkan, restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 pun konsisten menunjukkan tren yang melandai seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi. Sampai dengan akhir Desember 2022 total restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 (bank only) di Bank Mandiri yaitu sebesar Rp 35,9 triliun, posisi ini bahkan sudah jauh menurun dibandingkan kondisi akhir tahun 2021 yang mencapai Rp 69,7 triliun. 

"Sebagai langkah antisipasi potensi penurunan kualitas kredit, kami terus menjaga pembentukan pencadangan. Per akhir Desember 2022, Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN secara bank only sebesar Rp 10,3 triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," imbuh Darmawan.

Baca Juga: Bank Mandiri Menyalurkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp 228,8 Triliun Hingga 2022

Lebih lanjut, Darmawan menjelaskan seiring dengan tren positif pada kualitas aset Bank Mandiri juga mendorong efisiensi biaya pencadangan sehingga cost of credit (CoC) membaik dari 1,91% ke level 1,21%, terendah dalam beberapa tahun terakhir. 

“Secara pertumbuhan, dari sisi target sudah tercapai. Selain itu, dengan peran digitalisasi yang kami dorong terus mengakselerasi kinerja bisnis Bank Mandiri dan ke depan kami harapkan perbaikan ini dapat berlanjut di 2023,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×